Menteri Bahlil Sebut Realisasi Investasi Rp 1.200 Triliun Bisa Meleset Gara-gara Stabilitas Politik
Meskipun telah mempersiapkan sejumlah strategi, kata Bahlil keberhasilan target investasi di 2022 sangat berpengaruh terhadap dua hal.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan realisasi investasi di Indonesia senilai Rp1.200 triliun pada 2022.
Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi investasi pada tahun sebelumnya (2021), yang senilai Rp901 triliun.
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target tersebut.
Baca juga: Menteri Bahlil: Bukan China, Singapura Jadi Negara Paling Besar Nilai Investasinya di Indonesia
Salah satunya, Kementerian Investasi akan membentuk tim yang akan bekerja dan berkompetisi di sejumlah negara seperti di Uni Emirat Arab, China, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, hingga Eropa.
"Di tahun 2022 kami diperintahkan oleh Bapak Presiden agar investasi kita harus naik menjadi Rp1.200 triliun. Ini bukan angka yang kecil, kami sudah tentu perlu kerja maksimal," ungkap Bahlil dalam paparannya secara virtual, dikutip Jumat (28/1/2022).
Meskipun telah mempersiapkan sejumlah strategi, kata Bahlil keberhasilan target investasi di 2022 sangat berpengaruh terhadap dua hal.
Yaitu yang pertama adalah penanganan Covid-19. Dan kedua adalah stabilitas politik dalam negeri.
"Target Rp1.200 triliun ini dapat terwujud kalau syaratnya 2. Pertama, covid mampu kita kendalikan, dan yang kedua adalah stabilitas politik. Makanya keliru kalau orang mengatakan ekonomi tidak ada kaitannya dengan politik," papar Bahlil.
"Kalau stabilitas politik kita tidak dijaga dengan baik, bukan tidak mungkin target investasi kita susah untuk tercapai," pungkasnya.
Baca juga: Jokowi Dorong Investasi pada Ekonomi Digital Indonesia yang Berkembang Pesat
Sebagai informasi sebelumnya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan, realisasi investasi di Indonesia tercatat Rp901,02 triliun sepanjang 2021.
Nilai tersebut melebihi dari target yang dicanangkan Presiden Joko Widodo yang sebesar Rp900 triliun.
Jika dirinci lebih lanjut, angka investasi ini berasal dari 2 sumber, yakni Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).
Untuk PMDN di sepanjang tahun 2021 tercatat sebesar Rp447 triliun, atau 49,6 persen dari total nilai investasi yang tercatat di BKPM.
Sementara untuk PMA tercatat sebesar Rp454 triliun, atau 50,4 persen dari total nilai investasi.
Bahlil mengungkapkan, lebih dominannya kontribusi PMA membuktikan bahwa Undang-Undang Cipta Kerja memberikan dampak positif bagi iklim investasi di Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.