Jelang Libur Tahun Baru Imlek, Pengguna KRL Berkurang 17 Persen
Jelang libur tahun baru Imlek, pengguna KRL di seluruh stasiun hingga pukul 08.00 WIB tercatat mencapai 126.725 orang
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang libur tahun baru Imlek, pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) di seluruh stasiun hingga pukul 08.00 WIB tercatat mencapai 126.725 orang atau berkurang 17 persen dibanding pekan sebelumnya pada waktu yang sama yaitu 151.080 orang.
Diketahui libur tahun baru Imlek pada Selasa (1/2/2022). VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menerangkan Stasiun Bojonggede misalnya, yang pekan lalu mencatat ada 11.713 pengguna, hingga pagi ini hanya tercatat 10.194 pengguna atau berkurang 13 persen.
Baca juga: KRL Commuter Tetap Beroperasi Normal Selama Hari Raya Imlek
"Sementara itu di Stasiun Bekasi pada pekan lalu ada 9.384 pengguna, hingga pagi ini tercatat 7.669 pengguna atau berkurang 19 persen," ucap Anne dalam keterangannya, Senin (31/1/2022).
Anne menerangkan, pengguna KRL yang mayoritas merupakan pekerja diperkirakan hari ini sebagian bekerja dari rumah sehingga volume pengguna turun.
"Selain itu, hari libur nasional Tahun Baru Imlek yang jatuh pada Selasa (1/2) esok juga membuat sebagian pengguna KRL meneruskan akhir pekan dengan berkegiatan di rumah saja," imbuh Anne.
Walaupun demikian, lanjut Anne, KAI Commuter tetap mengoperasikan 1.005 perjalanan per hari yang dimulai pukul 04.00-22.00 WIB.
Baca juga: Tahun Baru Imlek, KRL Jabodetabek Tetap Beroperasi Normal dengan 1.005 Perjalanan
"Pengguna diminta disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan saat tiba di stasiun dan berada di dalam KRL. Persiapkan sertifikat vaksin baik dalam bentuk digital maupun cetak untuk diperlihatkan ke petugas di stasiun " tutur Anne.
Anne mengimbau, pengguna mengatur waktu perjalanannya dengan mengakses aplikasi KRL Access agar terhindar dari potensi kepadatan di stasiun maupun di dalam KRL.
"Gunakan Kartu Multi Trip (KMT) atau kartu uang elektronik bank untuk mengurangi penggunaan uang tunai dan mendukung upaya pemerintah dalam penerapan cashless society," ujar Anne.