Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

10 Tahun Mati karena Terkendala Bahan Baku, Pabrik Pupuk Iskandar Muda-1 Kembali Beroperasi

Pabrik ini siap beroperasi kembali setelah 10 tahun berhenti, karena terkendala pasokan bahan baku maupun kendala teknis di lapangan.

Editor: Sanusi
zoom-in 10 Tahun Mati karena Terkendala Bahan Baku, Pabrik Pupuk Iskandar Muda-1 Kembali Beroperasi
dok Pupuk Indonesia
PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), produsen pupuk anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), mengoperasikan kembali Pabrik Amoniak-1 atau proses reaktivasi PIM-1. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), produsen pupuk anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), mengoperasikan kembali Pabrik Amoniak-1 atau proses reaktivasi PIM-1.

Pabrik ini siap beroperasi kembali setelah 10 tahun berhenti, karena terkendala pasokan bahan baku maupun kendala teknis di lapangan.

Direktur Operasi & Produksi PIM, Jaka Kirwanto mengatakan beroperasinya Pabrik Amoniak-1 ini karena perusahaan memperbaiki dengan melakukan penggantian part-part (material) dan penyediaan bahan baku gas menjadi prioritas manajemen sehingga bisa hidup dua pabrik.

Baca juga: Sony Akuisisi Bungie dengan Nilai Kesepakatan 3,6 Miliar Dolar AS

"Berkat arahan pemegang saham, manajemen PT PIM berhasil mengaktifkan kembali Pabrik Amoniak PIM-1," kata Jaka.

Dia menceritakan, persiapan percobaan reaktivasi pabrik PIM-1 di mulai pada bulan April 2021, dan dilanjutkan start up pabrik pada awal Januari 2022 secara step by step (bertahap).

Seiring waktu berjalan, pada 29 Januari 2022 tepatnya pukul 16.40 waktu setempat Pabrik Amoniak-1 beroperasi dengan meneteskan amoniak pertama.

Baca juga: Bisnis Logistik Terus Tumbuh, Hankook Siapkan Produk Ban Khusus

Pengoperasian Pabrik PIM-1 ini, dikatakan Jaka merupakan sejarah baru bagi PIM maupun Pupuk Indonesia sebagai holding. Beroperasinya pabrik amoniak ini juga menjadi kado bagi PIM yang telah berusia 40 tahun pada 24 Januari 2022.

BERITA REKOMENDASI

"Ini merupakan satu titik terang dan harapan baru bagi PIM untuk dapat terus melangkah ke depan dan meningkatkan produksi amoniak dan pupuk urea sehingga dapat terus mengabdi untuk negeri," demikian tegas Jaka.

Lebih lanjut Jaka Kirwanto mengungkapkan bahwa PIM tetap melakukan langkah-langkah monitoring dan evaluasi terhadap beroperasinya Pabrik Amoniak-1 tersebut untuk tetap mengedepankan kesehatan dan keselamatan kerja termasuk juga pengawasan terhadap kelestarian lingkungan.

"Perjalanan masih panjang, kita belum sampai tujuan. Masih banyak yang harus kita selesaikan. Namun Pabrik Amoniak PIM-1 bisa berproduksi kembali, adalah langkah awal yang sangat krusial untuk kita syukuri. Dalam setiap tetes produk amoniak yang diproduksi, hal tersebut merupakan kristalisasi dari komitmen manajemen; ketangguhan, daya juang, kesabaran dan kompetensi semua yang terlibat," ucap Jaka.

Baca juga: WhatsApp Akan Kurangi Kapasitas Penyimpanan di Google Drive

Terpisah, Direktur Produksi PT Pupuk Indonesia (Persero), Bob Indiarto, menyatakan dengan beroperasinya pabrik PIM-1 diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi bagi Pupuk Indonesia grup.

Selain itu, PIM juga dapat berkontribusi lebih besar atas pendapatan, serta mampu memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani, baik pupuk subsidi maupun non-subsidi.

“Saat ini yang terpenting adalah bagaimana menjamin kepastian pasokan bahan baku, agar pabrik PIM-1 dapat terus beroperasi dan bisa meningkatkan realisasi produksinya,” jelas Bob.

Sementara Vice President PKBL & Humas PIM, Nasrun menyampaikan bahwa dengan hidupnya pabrik amoniak-1 yang telah mati suri selama 10 tahun menambah semangat baru bagi perusahaan, sehingga saat ini PIM berhasil menghidupkan dua pabrik amoniak dan dua pabrik urea walaupun rate masih terbatas.

Pada akhir tahun 2021 PIM juga sukses menghidupkan pabrik oksigen yang sudah mati suri selama 15 tahun demi untuk kemanusiaan membantu oksigen ke rumah sakit yang membutuhkan oksigen khususnya pasien paparan covid-19.

Dirinya juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyaman saat star-up pabrik yang menimbulkan suara bising.

"Insha Allah dengan secara bertahap pabrik akan normal dan suara kebisinganpun akan hilang," kata Nasrun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas