Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Indonesia Dorong Investasi Berkelanjutan di Pertemuan G20

Bahlil Lahadalia mengatakan, Indonesia mempunyai satu visi besar di bawah komando Presiden Joko Widodo yakni tentang transformasi ekonomi.

Editor: Sanusi
zoom-in Indonesia Dorong Investasi Berkelanjutan di Pertemuan G20
istimewa
Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ajang pertemuan G20 di Indonesia tahun 2022 melibatkan gabungan negara-negara yang berkontribusi terhadap 80 persen GDP dunia, perdagangan 75 persen, dan populasi 60 persen, sehingga jadi pasar besar.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, Indonesia mempunyai satu visi besar di bawah komando Presiden Joko Widodo yakni tentang transformasi ekonomi.

Jika bicara transformasi ekonomi, maka ini tidak terlepas dari investasi, sehingga ini yang menjadi fokus pemerintah Indonesia dalam memanfaatkan momentum di G20.

Baca juga: Mendag Beberkan Tiga Subtema Penting dalam Presidensi G20

"Pertama, adalah kita akan mendorong untuk investasi yang berkelanjutan, investasi yang inklusif," ujarnya dalam konferensi pers "Inaugurasi Kelompok Kerja Perdagangan, Investasi, dan Industri G20 Indonesia", Selasa (8/2/2022).

Indonesia dinilai Bahlil, harus berada pada posisi terdepan untuk memainkan perannya dalam mendorong energi terbarukan berkelanjutan atau green energy.

Baca juga: Melihat Lebih Dalam Peluang Kerja Sama Energi Terbarukan di Pertemuan G20

"Kita mempunyai sumber daya alam yang cukup luar biasa. Dunia hari ini sebagai contoh itu ingin mereka meninggalkan energi fosil, akan masuk kepada energi baru terbarukan," katanya.

BERITA REKOMENDASI

Pengembangan energi terbarukan itu, termasuk otomotif atau dalam hal ini adalah mobil listrik, di mana satu-satunya negara di dunia sekarang yang sedang mendorong industri tersebut dari hulu ke hilir yakni Indonesia.

"Tidak ada negara di dunia ini yang memulai membangun industri baterai cell dari tambang. Indonesia sekarang masuk dari tambang, kemudian masuk di smelter, dan sampai baterai cell," pungkas Bahlil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas