Ekonom Nilai Industri Sawit Akan Hadapi Perubahan Tantangan Bisnis
Pelaku usaha perkebunan sawit diminta mempersiapkan diri menghadapi perubahan tantangan bisnis.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
Wakil Direktur Utama PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSS), Kurniadi Patriawan mengatakan pihaknya sudah mengantisipasinya sejak beberapa tahun terakhir.
“Nusantara Sawit Sejahtera sejak berdiri tahun 2008 sudah fokus memenuhi pasar di dalam negeri. Namun, saat ini kami memang masih menjual produk dalam bentuk tandan buah segar (TBS), minyak sawit mentah (CPO), dan biji sawit (PK),” ucap dia.
“Tetapi kami siap menghadapi perubahan sesuai dengan kebutuhan pasar dan kondisi di industri,” sambungnya.
Baca juga: Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari KLHK: Sawit Bukan Tanaman Hutan dan Rehabilitasi
Dia mengatakan dengan memaksimalkan lahan yang ada, produksi CPO dan produk turunannya masih sangat berpotensi untuk ditingkatkan.
Dari sistem budidaya, produktivitas tanaman sawit secara rata-rata nasional juga masih di bawah 4 ton per hektare.
Padahal, menurut data Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian yang dirilis pada tahun 2020, potensi produktivitas tanaman sawit di Indonesia bisa menyentuh 6 ton CPO per hektare sampai 7 ton CPO per hektare.