Anak Muda Makin Tergila-gila Pada Aset Kripto, Transaksinya Melonjak 100 Persen Lebih
Pembeli kripto menurut hasil riset Katadata Insight Center (KIC) didominasi usia muda (generasi Y dan Z).
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivitas transaksi mata uang kripto (cryptocurrency) naik lebih dari 100 persen pada kurun akhir 2020 hingga 2021 dibanding jenis investasi digital lainnya.
Pembeli kripto menurut hasil riset Katadata Insight Center (KIC) didominasi usia muda (generasi Y dan Z).
Deputy Head Katadata Insight Center Stevanny Limuria menjelaskan survei ini juga mengulas mengenai perilaku dalam investasi.
Dalam survei ini diketahui, meski jumlah investor mata uang kripto meningkat, nilai investasi mereka masih kecil.
“Dalam survei ini sebanyak 45,8 persen pembeli Cryptocurrency hanya berinvestasi kurang dari 1 juta rupiah,” kata Stevanny, Jumat (11/02/22).
Baca juga: Lari dari Kejaran Pajak, Penambang Kripto Ramai Ramai Kabur ke Portugal
Stevanny mengatakan, selain nilai investasi umumnya masih kecil, pembeli Crypto dari Gen Z dan Y mempersepsikan jenis investasi ini sebagai investasi paling berisiko, diikuti Forex dan Saham.
Pembeli Crypto terbanyak berasal dari Generasi Y (64 persen), diikuti Generasi Z (23 persen) baru Gen X (12 persen).
Baca juga: Jurus Memillih Instrumen Investasi Agar Tetap Raup Cuan di 2022, dari Saham Sampai Aset Kripto
Pola yang hampir mirip terjadi pada jenis investasi Peer to Peer Lending. Peningkatan juga terjadi pada setahun terakhir. Namun pada jenis ini, lonjakan tak setinggi Crypto.
Baca juga: Bitcoin Kembali Menghijau, Ini Lima Aset Kripto yang Diprediksi Catatkan Kenaikan Harga Tinggi
Para investor Peer to Peer Lending yang mengaku investasi kurang dari 1 tahun saat survei dilakukan sebanyak 42,2 persen, sedang yang sudah membeli sejak 1-2 sebelumnya, sebanyak 32,9 persen.
Peningkatan investasi pada jenis investasi digital juga terlihat pada saham, reksadana, obligasi dan forex.