Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Gakoptindo: Ribuan Pengrajin Hentikan Produksi Tempe dan Tahu karena Lonjakan Harga Kedelai

Kenaikan harga kedelai telah membuat ribuan pengrajin usaha tempe-tahu di berbagai daerah berhenti produksi. 

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Gakoptindo: Ribuan Pengrajin Hentikan Produksi Tempe dan Tahu karena Lonjakan Harga Kedelai
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Pekerja mengemas kacang kedelai untuk dibuat tempe di Kawasan Sunter Jaya, Jakarta Utara, Selasa (31/7/2018). Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gabungan Koperasi Produsen Tempe-Tahu Indonesia (Gakoptindo) menyebut kenaikan harga kedelai telah membuat ribuan pengrajin usaha tempe-tahu di berbagai daerah berhenti produksi. 

Ketua Umum Gakoptindo Aip Syarifudin mengatakan, harga kedelai pada tahun lalu sebesar Rp 7 ribu per kilo gram dan kemudian naik menjadi Rp 9 ribu per kilo gram, di mana saat ini sudah Rp 11 ribu per kilo gram. 

"Harga Rp 9 ribu pada tahun lalu, itu kami tidak tahan. Akhirnya kami demo tidak produksi tiga hari di Desember, makanya awal Januari tidak ada tempe - tahu," kata Aip saat dihubungi, Senin (14/2/2022).

Baca juga: Harga Tempe Tahu Akan Naik, Produsen: Kami Terpaksa untuk Bertahan Hidup

Melihat kondisi kenaikan harga kedelai yang sudah mencapai Rp 11 ribu per kilo gram, kata Aip, membuat produsen tempe-tahu sekala kecil dengan produksi 20 kilo gram menjadi berhenti beroperasi.

Baca juga: Harga Kedelai di Pasar Internasional Mulai Melonjak, Harga Tempe Tahu Diperkirakan Bakal Naik

"Mungkin ada 10 persen hingga 20 persen dari jumlah 160 ribu pengrajin tempe tahu yang ada di berbagai wilayah tidak produksi," kata Aip. 

Aip berharap kepada pemerintah bisa meningkatkan produksi kedelai di dalam negeri, agar harganya tidak tergantung dunia karena saat ini 90 persen kebutuhan kedelai dipenuhi dari impor. 

Berita Rekomendasi

"Kalau tidak mampu memenuhi seluruhnya (kebutuhan dalam negeri), paling tidak ada pengaturan harga kedelai. Jangan naik seperti sekarang ini, naikknya setiap hari, sehari (turun), dua hari naik lagi. Ini harga kedelai bisa Rp 12 ribu sampai Rp 15 ribu nantinya," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas