Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

HK Metals Cari Investor Baru, Ini Saran Analis Pasar Modal

HK Metals Utama Tbk (HKMU) menyampaikan rencana untuk mencari investor strategis baru lewat aksi korporasi s

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
zoom-in HK Metals Cari Investor Baru, Ini Saran Analis Pasar Modal
Kontan.co.id
Ilustrasi HK Metals Utama 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) menyampaikan rencana untuk mencari investor strategis baru lewat aksi korporasi setelah perusahaan tak lagi memiliki Pemegang Saham Pengendali (PSP).

Emiten manufaktur produk aluminium extrusion ini akan melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue demi memperkuat struktur permodalan, guna mendukung program-program strategis perusahaan.

Baca juga: IHSG Naik 0,66 Persen ke 6.778 di Perdagangan Sesi I, Investor Asing Catat Beli Bersih Rp 728,61 M

Analis Pasar Modal dari CSA Research Institute Reza Priyambada menilai, sebetulnya di tengah kondisi HKMU saat ini investor saham perusahaan tidak perlu panik terkait dengan penjualan kepemilikan PSP.

Pasalnya, manajemen HKMU pun tengah mencari investor strategis baru, sehingga ada upaya dan komitmen kuat manajemen untuk mempertahankan kelangsungan dan mengembangkan bisnis perusahaan ke depan.

Baca juga: Perbesar Portofolio Usaha, HK Metals Utama Group Gandeng Lini Bisnis Muhammadiyah

”Kalau berprasangka baik kepada manajamen, sebaiknya investor menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen [HKMU] untuk membuktikan tetap professional menjalankan bisnisnya,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (15/2/2022).

Apalagi, katanya, bisnis baja ringan yang digeluti HKMU memiliki prospek positif dan permintaan baja ringan juga masih cukup tinggi di dalam negeri seiring dengan bertumbuhnya sektor properti.

Namun di satu sisi, kata Reza, manajemen HKMU harus membuktikan dan meyakinkan kepada para pemegang saham HKMU lainnya, khususnya para investor ritel, bahwa hengkangnya PSP karena persoalan pailit tidak ada kaitannya dengan bisnis perseroan.

Menurut Reza, kejadian ini justru bisa menjadi momentum bagi manajemen untuk membuktikan kepada investor bahwa mereka bisa menjalankan bisnis secara normal dan bisa memenuhi target.

“Banyak pelajaran dari hengkangnya PSP dan salah satunya mengkaji investor baru yang akan masuk karena yang kemarin (PSP lama) tidak mempunyai track record yang baik,” katanya.

Reza mengakui, kendati lepasnya seluruh saham PSP di suatu perusahaan tidak diatur dalam UU Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, tapi kejadian ini memang menimbulkan stigma negatif di pasar bahwa kegiatan bisnis perseroan tak ada yang mengontrol dan soal pemenuhan good corporate governance (GCG).

Hanya saja, hal ini harus dibuktikan oleh manajemen HK Metals untuk meredam kepanikan investor di pasar.

Sebelumnya, pada 8 Februari 2022, Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah mengirimkan surat permintaan penjelasan kepada manajemen HKMU soal tidak adanya PSP, lewat surat bernomor No. S-01278/BEL PP3/02-2022.

Dalam jawabannya kepada otoritas BEI, Direktur dan Sekretaris Perusahaan HK Metals Jodi Pujiyoho mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk penentuan PSP yang baru.

Jodi mengatakan saat ini tidak terdapat dampak dari perubahan pengendalian terhadap operasional dan pengembangan bisnis perseroan.

“Aktivitas perseroan tetap berjalan normal dan menunjukan hasil positif. Per Januari 2022, pencatatan in house, perseroan membukukan omzet Rp 48,3 miliar, naik 56 persen dibandingkan per Januari 2021 sebesar Rp 31 miliar,” kata Jodi, dalam keterbukaan informasi BEI, 10 Februari 2022.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas