Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

KCIC Pakai Rel R60 untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Saat ini  KCIC sedang mempersiapkan tahapan track laying dan memproduksi dan memasang bantalan rel beton

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Choirul Arifin
zoom-in KCIC Pakai Rel R60 untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung
/JEPRIMA
Pekerja saat menyelesaikan pembangunan Tunnel 1 Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Kawasan Halim, Jakarta Timur, Kamis (27/1/2022). Tunnel 1 Halim KCJB sepanjang 1.885 meter atau 1,8 kilometer yang berlokasi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 5+500. Terowongan ini melintang menembus bagian bawah Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Pembangunan proyek Tunnel 1 ini dilakukan menggunakan mesin bor atau Tunnel Boring Machine (TBM). TBM merupakan mesin bor pembuat terowongan yang didatangkan langsung dari negeri China, untuk membuat struktur Tunnel 1 Kereta Cepat Jakarta Bandung. Tribunnews/Jeprima 

Laporan wartawan Tribunnews, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) menggunakan rel berstandar R60 dengan panjang 50 meter untuk konstruksi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Saat ini  KCIC sedang mempersiapkan tahapan track laying dan memproduksi dan memasang bantalan rel beton (slab track) serta menyambung rel. 

Presiden Direktur KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, untuk proses penyambungan dan pengelasan rel pihaknya menggunakan mesin UN-200.

"Mesin ini dipakai untuk pengelasan rel KCJB dengan mengadopsi metode Flash-butt Welding yang dikenal sebagai salah satu metode terbaik untuk pengelasan di railway industry," ujar Dwiyana.

Dwiyana juga menjelaskan, proses pengelasan rel dengan mesin UN-200 diperlukan tenaga ahli bersertifikasi khusus untuk menjadi operatornya.

Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Klaim Sudah Setor Rp 5,34 Triliun ke Penerimaan Negara

"Awalnya, tenaga ahli tersebut didatangkan dari Tiongkok. Namun sejalan dengan proses Transfer of Technology yang berjalan baik di proyek KCJB," kata Dwiyana.

Berita Rekomendasi

Saat ini ini, lanjut Dwiyana, tenaga kerja lokal sudah bisa mengoperasikan mesin Un-200 dan berangsur menggantikan TKA.

Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Semarang Jadi Prioritas Kemenhub di 2022

“KCJB ini kan nanti akan melaju sampai 350 km/jam. Jadi lintasannya harus yang terbaik. Untuk itu, dalam proses penyambungan dan pengelasan, kami menggunakan metode Flash-butt welding dengan mesin UN-200," kata Dwiyana.

Fasilitas dan workshop pengelasan rel KCJB dengan UN-200 berada di Area Workshop Welding Factory seluas 8,4 Hektar yang b di Kawasan Tegalluar  Bandung Timur.

Dengan mesin canggih ini, 1.805 batang rel akan disambung menjadi berukuran 500 meter agar lintasan KCJB yang melintang dari Halim sampai Tegalluar ini tidak memiliki banyak sambungan.

Baca juga: Tarif Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mulai Rp 150 Ribu, Balik Modal Terealisasi Setelah 40 Tahun

Minimnya sambungan rel bertujuan meningkatkan kenyamanan dan keamanan laju KCJB. Sampai saat ini, UN-200 sudah berhasil menghasilkan sebanyak 872 batang rel sepanjang 500 m atau setara dengan 218 km.

KCIC melakukan pengelasan di factory welding untuk menjaga mutu pengelasan agar mutu sambungan rel dapat lebih terkontrol.

Dwiyana menjelaskan, mesin UN-200 ini mampu memberikan kualitas sambungan yang konsisten pada setiap rel dan mampu merekam perubahan tekanan dan suhu sambungan selama pemanasan dan pendinginan berlangsung, serta mengidentifikasi sambungan secara otomatis.

“Dalam pengelasan Flash-butt Welding, mesin memegang kedua rel yang dipanaskan. Setelah panas, kedua rel itu dipertemukan dan ditekan agar menyambung," ucap Dwiyana.

Kemudian mesin Flash-butt Welding dapat secara otomatis merekam dan mengingat proses perubahan tekanan hingga perubahan suhu sambungan selama pemanasan dan pendinginan sehingga hasil penyambungan rel sesuai dengan kebutuhan proyek KCJB. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas