Perajin Tahu Tempe Desak Importir dan Distributor Kedelai Tidak Seenaknya Menaikkan Harga
Rasjani meminta pemerintah turun tangan untuk mengendalikan harga kacang kedelai impor. Pemerintah tidak bisa lagi tutup mata dengan nasib mereka.
Editor: Muhammad Zulfikar
Dirjen Perdagangan Dalam negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan membeberkan kenaikan harga kedelai disebabkan terjadinya gangguan suplai kedelai dunia.
Di Brasil misalnya, terjadi penurunan produksi kedelai yang diprediksi pada Januari akan mencapai 140 juta ton, menurun jadi 125 juta ton per 10 Februari 2022.
Kemudian, faktor lainnya karena adanya inflasi di Amerika Serikat yang mencapai 7 persen yang berdampak pada harga input produksinya.
"Terjadi shortage tenaga kerja, dan kenaikan biaya sewa lahan dan ketidakpastian cuaca di negara produsen yang mengakibatkan petani kedelai di AS menaikkan harga," beber Oke.
Oke menerangkan kondisi ini membuat harga tempe dan tahu akan mengalami kenaikan di tingkat masyarakat.
"Diperkirakan naik sampai Juli. Kalau Rp 12.000 tidak terlampaui ya. Sekarang ini harga kedelai masih Rp 11.500. Jadi harga tempe Rp 10.300 per kilogram dan tahu Rp 650 per potong," imbuhnya. (Tribun Network/Reynas Abdila)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.