Sambut G20, Pembangunan dan Penataan Waterfront Labuan Bajo Rampung 100 Persen
pembangunan dan penataan Waterfront telah 100 persen selesai untuk menyambut event Presidensi G-20.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina menjelaskan pembangunan dan penataan Waterfront telah 100 persen selesai untuk menyambut event Presidensi G-20.
Pihaknya saat ini bersama dengan kementerian dan lembaga terkait tengah mempersiapkan beberapa aktivasi untuk mengisi ruang publik yang telah dibangun tersebut.
Baca juga: Pemerintah Kebut Infrastruktur Ramah Lingkungan Jelang KTT G20 di Bali
"Saat ini kita sudah masuk dalam tahap menggabungkan aktivasi program dan infrastruktur, sehingga ruang publik ini bisa memberi manfaat langsung ke masyarakat dan bisa menjadi atraksi landmark wajib Labuan Bajo,” jelas Shana kepada wartawan, Kamis (24/2/2022).
Shana juga melanjutkan bahwa semua pihak dapat menggunakan ruang publik tersebut selama mengikuti peraturan dan memberi dampak positif kepada masyarakat setempat.
"Waterfront adalah ruang publik, jadi siapa pun boleh menggunakan area Waterfront untuk aktivitas, baik itu aktivitas dari komunitas dan bisa diisi oleh event-event selama mendapat izin dari pihak pengelola Waterfront, menjaga kebersihan, dan menjaga segala fasilitas yang dibangun tersebut" tambahnya.
Baca juga: Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali
Sebagai bangunan yang didesain sebagai ruang publik, BPOLBF bersama kementerian dan lembaga terkait berupaya untuk selalu melibatkan masyarakat lokal dan menduniakan salah satu bangunan ikonik Labuan Bajo ini.
"Event yang dibuat tentunya akan selalu melibatkan komunitas lokal dan kita berharap mulai dari Waterfront ini. Kita punya banyak produk kesenian dan kebudayaan yang menarik, kita akan mengembangkan Labuan Bajo sebagai destinasi yang berkualitas dan berkelanjutan" ungkap Shana.
Shana juga menceritakan bahwa sejak awal proses pembangunan Waterfront selalu melibatkan masyarakat.
"Ketika Waterfront pertama kali didesain, masyarakat setempat turut diikutsertakan sehingga muncullah desain seperti yang saat ini sudah jadi dan bagian dari aspirasi mereka" jelas Shana.
Selain itu, Dirut BPOLBF juga menegaskan bahwa kawasan yang dibangun untuk kebangkitan ekonomi masyarakat adalah bangunan yang dibangun untuk masyarakat dan digunakan untuk masyarakat.
"Waterfront ini dibangun untuk publik, jadi jangan malu-malu untuk menggunakannya dengan maksimal, namun tentunya harus tetap mengikuti peraturan yang ada, menjaga kebersihan, dan tentunya merawat fasilitas yang sudah dibangun bersama ini" jelasnya.
Ketua Astindo Labuan Bajo Ignas Suradi mengapresiasi Presiden Jokowi yang punya perhatian luar biasa terhadap Labuan Bajo.
“Apresiasi kita yang tinggi kepada Pak Jokowi dan juga kepada kementerian PUPR dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo,”papar Ignas.
Menurut Ignas, Waterfront tentu menambah ruang publik untuk warga Labuan Bajo dan wisatawan sehingga seluruh warga punya kewajiban untuk menjaga dan merawatnya.
“Jangan pernah dikasih ruang untuk vandalisme, ataupun pedagang kaki lima di area tersebut apalagi mengubah fungsinya menjadi tempat jemur pakaian,” ingat Ignas.
Waterfront menambah spot wisata terutama untuk market wisatawan domestik baik untuk foto-foto maupun wisata sejarah Kampung Bajo