Kemenhub: Penanganan Truk ODOL di Indonesia Belum Sebaik Thailand dan Vietnam
Budi Setiyadi mengakui, penanganan terhadap peredaran truk ODOL di Indonesia tergolong belum efektif.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi mengakui, penanganan terhadap peredaran truk ODOL di Indonesia tergolong belum efektif.
"Jika dibandingkan dengan Vietnam dan Thailand, jumlah truk ODOL di Indonesia tergolong masih banyak," ucap Budi, Jumat (25/2/2022).
Baca juga: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Minta Kemenhub Terus Sosialisasi Larangan Truk ODOL
Budi juga menjelaskan, penanganan truk ODOL di Thailand lebih baik. Kemudian Vietnam juga dalam penanganan ODOL terbilang cukup bagus dan efektif.
Menurut Budi, truk ODOL sangat membahayakan untuk pengguna jalan lain serta dapat merugikan infrastruktur di jalan raya hingga menyebabkan kecelakaan yang meamakn korban jiwa.
"Contohnya kecelakaan yang terjadi di Balikpapan beberapa waktu lalu juga menunjukkan bahwa adanya faktor ketidaksesuaian kendaraan yang digunakan untuk mengangkut kontainer," kata Budi.
Baca juga: Tanggapi Aspirasi Pengemudi Truk, Kemenhub Tegaskan Tidak Ada UU ODOL
Pada kecelakaan di Balikpapan ini, lanjut Budi, truk yang digunakan untuk mengangkut kontainer tidak sesuai. Seharusnya pengangkut kontainer ini menggunakan kendaraan model kereta dan ada head traktornya.
Kemudian menurut data, kecelakaan yang melibatkan truk di jalan tol khususnya trailer mencapai 43 kendaraan dan dump truk sebanyak 18 kendaraan pada periode Januari-November 2021.
"Kecelakaan ini, disebabkan karena adanya masalah teknis kendaraan dan kelalaian pengemudi. Truk ODOL ini juga berdampak pada infrastruktur seperti kerusakan jembatan dan kerusakan kapal di pelabuhan," kata Budi.
Pengemudi Truk Minta Program Zero ODOL Ditunda Hingga 2025, Kemenhub: Belum Ada Rencana
Pengemudi truk baru-baru ini menggelar unjuk rasa terkait aturan mengenai kendaraan angkutan barang Over Dimension Over Load (ODOL).
Dalam unjuk rasa tersebut, ada beberapa hal yang menjadi fokus pengemudi truk yaitu adanya penundaan program Zero ODOL hingga 2025.
Menanggapi hal tersebut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi menyebutkan, bahwa pihaknya belum ada rencana penundaan program Zero ODOL hingga 2025.
"Kami belum ada rencana untuk melakukan penundaan program Zero ODOL hingga 2025. Tetapi, bisa saja dilakukan tetapi tidak untuk semua komoditas pengangkut barang," ucap Budi, Kamis (24/2/2022).