Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Daging Sapi Melonjak di Sejumlah Daerah, Pedagang Bakal Mogok Jualan, Ini Respons IKAPPI

Harga daging sapi di sejumlah daerah ikut melonjak setelah harga kedelai dan minyak goreng naik, para pedagang akan lakukan maksi mogok berjualan.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Harga Daging Sapi Melonjak di Sejumlah Daerah, Pedagang Bakal Mogok Jualan, Ini Respons IKAPPI
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pedagang memotong daging sapi yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Jumat (25/2/2022). Pedagang daging sapi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) berencana akan melakukan aksi mogok menyusul tingginya harga komoditas tersebut belakangan ini. 

TRIBUNNEWS.COM – Harga daging sapi di sejumlah daerah ikut melonjak setelah harga kedelai dan minyak goreng naik.

Seperti di wilayah Cianjur, Jawa Barat yang harga daging sapi tembus Rp 130 ribu per kilogram.

Sebelumnya, harga daging sapi berada di kisaran Rp 120 ribu.

Kenaikan itu, membuat daya beli masyarakat mengalami penurunan.

Baca juga: KTNA: Petani Minta Pengendalian Impor dan Jaminan Harga Kedelai Lokal

Para pedagangpun berharap, pemerintah segera melakukan upaya agar harga daging stabil, apalagi menjelang bulan Ramadhan.

Apabila tidak, maka para pedagang mengancam akan melakukan aksi mogok berjualan.

Hal itu disampaikan oleh, Asep, pedagang daging sapi di pasar tradisional Cianjur.

Berita Rekomendasi

“Setiap tahun naik, itu sudah biasa. Tapi kalau sekarang naiknya lain, jadi sepi pembeli,” katanya, dikutip Tribunnewss.com dari kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (26/2/2022).

Sementara itu, para pedagang daging sapi di Tangerang Selatan akan mogok berjualan mulai Senin (28/2/2022) hingga Jumat (4/3/2022).

Seorang pedagang daging sapi bernama Asep (25), mengaku mendapat informasi tersebut dari Persatuan Pedagang Daging Indonesia.

"Dengar dari persatuan pedagang daging Indonesia, kan setiap pasar ada perwakilannya," kata Asep di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (25/2/2022).

"Bakal ada aksi mogok jualan selama 5 hari mulai Senin sampai Jumat depan. Saya ikut, semua penjual daging juga sama," lanjutnya.

Dikutip dari Kompas.com, pedagang daging sapi lainnya, Romi (50) mengatakan, aksi mogok jualan dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah dengan kenaikan harga daging sapi yang melambung tinggi.

"Biar pemerintah tahu bahwa masyarakat mengeluh dengan harga daging yang tinggi. Naik terus, ada apa sebenarnya," jelasnya.  

Romi sangat mendukung aksi mogok yang akan dilakukan tersebut.

Menurutnya, kenaikan harga daging sapi secara terus menerus apalagi di saat pandemi akan membuat daya beli masyarakat berkurang.

Diketahui, saat ini, harga daging di Pasar Ciputat mengalami kenaikan dari sebelumnya sebesar Rp 110.000 per kg menjadi Rp 130.000 per kg.

Pedagang memotong daging sapi yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Jumat (25/2/2022). Pedagang daging sapi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) berencana akan melakukan aksi mogok menyusul tingginya harga komoditas tersebut belakangan ini.
Pedagang memotong daging sapi yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Jumat (25/2/2022). Pedagang daging sapi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) berencana akan melakukan aksi mogok menyusul tingginya harga komoditas tersebut belakangan ini. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Pedagang di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan akan Mogok Jualan Selama 5 hari

Aksi mogok berjualan juga disuarakan pedagang daging sapi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Hal tersebut, dilakukan sebagai imbas kenaikan harga daging sapi dalam sepekan, dilansir oleh Kompas.tv.

Dari pantauan tim KompasTV, pada Sabtu (26/2/2022) pagi, harga daging sapi Di Pasar Kebayoran Lama dipatok pada kisaran Rp 130 ribu per kilogram.

Menurut pedagang harga daging sapi mengalami kenaikan sejak sepekan terakhir.

Akibat kenaikan harga ini para pedagang akan melakukan aksi mogok mulai Senin depan.

Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kemtan) menegaskan, seharusnya saat ini tidak ada kenaikan harga daging sapi.

Pasalnya, berdasarkan data Kementan stok daging sapi masih mencukupi.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah menjelaskan, dari hasil pendataan dan verifikasi secara faktual, data ketersediaan daging sapi ataupun kerbau bulan Februari hingga Mei 2022 sebanyak 240.948,5 ton.

Adapun kebutuhan di periode tersebut, sebanyak 238.211,8 ton.

Sehingga masih ada surplus sebanyak 2.736,7 ton.

Baca juga: Soroti Kinerja Jokowi, PKS Singgung Antrean Berebut Minyak Goreng Hingga Harga Daging Mahal

IKAPPI Imbau Beberapa Saja Jangan Semua

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) merespons soal rencana para pedagang daging sapi di Ibu Kota yang akan mogok berdagang.

Hal tersebut, dilakukan lantaran harga daging sapi yang melambung tinggi.

Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Sekjen DPP IKAPPI), Reynaldi Sarijowan mengimbau kepada seluruh pedagang daging sapi, apabila memang ingin melakukan mogok dagang, diharapkan beberapa pedagang saja dan tidak seluruhnya.

Sebab, kata Reynaldi, masih ada pihak ketiga yang harus diperhatikan seperti pedagang bakso yang menggunakan daging sebagai bahan baku utama.

Jika tidak berjualan, maka pihak ketiga ini akan merasa dirugikan.

"Kami menilai sesungguhnya ini hal yang harus diperhatikan karena ada pihak ketiga. Pihak ketiganya yang sangat dirugikan karena kaya penjual bakso, warteg dan sebagainya yang menjual daging tentu akan mengalami kerugian," katanya saat dihubungi Wartakotalive.com, Jumat (25/2/2022).

Reynaldi pun mengkhawatirkan aksi mogok ini nantinya akan berdampak pada skala yang lebih besar.

"Ketika beberapa pedagang mengalami mogok dagang daging untuk itu kami mengimbau kepada seluruh pedagang daging sapi, kalau memang mau mogok aksi dagang daging, tentu beberapa pedagang saja jangan semua," jelasnya.

Meski demikian, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk segera melakukan intervensi terkait melambungnya harga daging sapi belakangan ini.

"Dengan cara apa? Dengan cara memastikan stok daging yang ada, karena konsumsi daging dalam negeri kita cukup tinggi."

"Untuk itu seharusnya permintaan yang saat ini tidak terlalu tinggi seharusnya dapat mampu ditekan. Kecuali nanti menjelang hari raya lebaran idul fitri tentu permintaan akan tinggi dan harga akan melonjak, maka jauh sebelum itu pemerintah harus melakukan intervensi," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, WartakotaLive.com/ Yolanda Putri Dewanti, Kompas.com/Annisa Ramadani Siregar, Kompas.tv/Natasha Ancely)

Simak berita lainnya terkait Harga Daging Sapi

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas