OBG Siapkan Data untuk Mudahkan Investor Asing Bernvestasi di Indonesia
OBG mengajak pelaku usaha benar-benar memahami prospek menjanjikan di Indonesia.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seiring dengan pembangunan sosial-ekonomi yang terus meningkat di Indonesia, Oxford Business Group (OBG) mengajak pelaku usaha benar-benar memahami prospek menjanjikan di negara ini.
Marc-André de Blois, Director of PR and Video Content Oxford Business Group mengajak pengusaha melihat banyaknya peluang investasi di seluruh bagian ekonomi hingga pasar domestik yang besar dan didorong oleh tingkat konsumsi yang tinggi.
“Ini adalah masa-masa yang cukup baik bagi Indonesia di mana pemerintah mulai memprioritaskan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan dan inklusif," kata Marc-André de Blois di sela MoU dengan Inke Maris & Associates (IM&A) untuk menyediakan layanan intelijen dan advisory tools yang ekstensif guna memahami lanskap investasi dan pembangunan ekonomi Indonesia, Senin (7/3/2022).
OBG menyediakan analisis yang komprehensif dan akurat mengenai perkembangan ekonomi makro dan sektoral untuk serta membantu pelaku usaha dalam mengambil keputusan bisnis dan investasi yang baik.
Baca juga: Live Report: Kasus Investasi Ilegal, PPATK Kembali Blokir 8 Rekening Senilai Rp 150,4 Miliar
"Kami mengembangkan berbagai layanan, intelijen bisnis, dan advisory tools yang relevan bersama dengan mitra termasuk laporan intelijen ESG, artikel, laporan, dan wawancara mengenai prospek pertumbuhan dan pemulihan ekonomi dunia," katanya.
Baca juga: Tembus Rp 1 Juta Per Gram, Emas Kini Jadi Aset Investasi yang Sangat Menjanjikan
Isma Natanegara, CEO IM&A mengatakan, wujud kerjasama ini diwujudkan dalam berbagai laporan analisis mendalam mengenai rencana ekspansi ekonomi pascapandemi di Indonesia.
"Sehingga hasil laporan berbagai layanan komprehensif yang dapat memudahkan pelaku usaha internasional mengambil keputusan yang tepat saat berinvestasi di Indonesia," katanya.
Baca juga: Menteri Infrastruktur dan Energi Emirat Arab Temui Jokowi di Istana Bogor, Apa yang Dibicarakan?
Topik utama yang akan dihadirkan dalam laporan intelijen meliputi upaya Indonesia dalam bertransisi menuju energi terbarukan, penerapan teknologi digital, peningkatan ekspansi sosial-ekonomi di luar Jakarta, dan mendorong produksi sektor manufaktur yang bernilai tambah.