Sektor Perbankan Syariah Terus Tumbuh, BJB Syariah Berpeluang Melantai di Bursa
BJB Syariah berpeluang untuk melakukan initial public offering/IPO atau melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - BJB Syariah berpeluang untuk melakukan initial public offering/IPO atau melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hal ini sejalan dengan tren sektor perbankan syariah sedang tumbuh di Indonesia, sehingga berpeluang menarik investor.
Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto mengatakan trend bank syariah semakin terlihat di era sekarang. Pemerintah pun menggalakkan sistem syariah ini dengan melakukan penggabungan bank-bank syariah BUMN.
“Itu menggambarkan ada market syariah yang bagus,” katanya, Selasa 8 Maret 2022.
Di luar itu, ada bank-bank lain yang membuat divisi Syariah yang menunjukkan adanya peluang dari sistem ini.
“Saya rasa tren itu akan naik sehingga itu peluang juga yang mau melantai di bursa,” tuturnya.
Tantangannya, bank-bank syariah perlu upaya optimal agar produk-produknya dikenal publik terlebih dahulu. Hal ini membutuhkan inovasi dalam promosinya.
Kendati demikian, kata dia, diperlukan berbagai macam syarat baik administrasi maupun insfrastruktur sebelum BJB Syariah melakukan IPO.
Hal ini dilakukan agar saat IPO BJB Syariah bisa mendulang ceruk pasar positif. Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan kunci sebuah bank digital adalah ekosistem.
"Bjb syariah yang diperkuat oleh induknya bank bjb memiliki ekosistem yang besar khususnya di Jawa Barat dan Banten, hal ini tentu akan memperkuat bisnis bjbs. Selain itu, calon investor yang melirik pun memiliki ekosistem besar yang dapat memperkuat bisnis syariah," ujarnya.
Dia mengatakan saat ini sudah ada investor strategi besar yang melirik BJB Syariah untuk menjadi pemegang saham.
Ke depan, kata dia, jika BJBS yang merupakan anak usaha PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) hasil IPO nantinya selain untuk peningkatan modal, ekspansi kredit, untuk pengembangan insfastruktur teknologi informasi.
"Ini termasuk pengembangan produk digital sebagai salah satu langkah untuk menjadi bank digital," paparnya.(*)