Bisnis Produk Halal Kembali Dibangkitkan Setelah Didera Pandemi
Semangat para pengusaha muslim Tanah Air untuk mendorong pertumbuhan industri produk halal tidak pernah padam meski didera pandemi.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semangat para pengusaha muslim Tanah Air untuk mendorong pertumbuhan industri produk halal tidak pernah padam meski didera pandemi.
Produk halal yang sebelumnya hanya dilihat sebagai kebutuhan bagi masyarakat muslim, kini berkembang menjadi bagian gaya hidup universal di masyarakat luas.
Ini karena produk halal membawa nilai-nilai kebaikan, dan menjadi tren perdagangan global, sehingga semakin banyak negara turut meramaikan persaingan produk halal dunia.
"Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, sudah tepat bagi Indonesia untuk menargetkan diri menjadi pusat industri halal dunia," kata Ketua Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Rachmat Surtanas Marpaung di sela temu media penyelenggaraan Pameran Muslim LifeFair, Rabu (9/3/2022).
Ia mengapresiasi sejumlah pihak yang memiliki inisiatif untuk menyelenggarakan pameran dan menjadi salah satu bentuk kontribusi pengusaha muslim dalam upaya pemulihan ekonomi di tanah air.
Baca juga: Tren Cincin Pernikahan Berbahan Halal, Jewelry Ini Sasar Pasar Digital
Termasuk event pameran Muslim LifeFair ini akan bisa mendorong Indonesia untuk menjadi produsen halal terbesar dunia di tahun 2024, sesuai arahan pemerintah.
"Saya melihat ghirah dan semangat yang kuat dari teman-teman UMKM dalam memajukan ekonomi tetap tinggi, meski menemukan beragam hambatan di era pandemi,” katanya.
Baca juga: Dorong Pengembangan Industri Halal, Erick Thohir: Muslimpreneur Indonesia Harus Siap Mendunia
Menurut data yang dirilis Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia menyebutkan, pada triwulan II/2021 pertumbuhan sektor unggulan industri halal yang terdiri dari makanan halal, busana muslim, dan pariwisata ramah muslim mencapai 8,2 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan PDB nasional, yakni sebesar 7,07 persen.
Baca juga: Wapres Maruf Amin: Kesadaran Masyarakat Konsumsi Produk Halal Terus Meningkat
Makanan halal jadi sektor paling bergairah pada masa pandemi. Pada triwulan II/2021, ekspor makanan halal berhasil mencapai US$10,36 miliar atau tumbuh sebesar 46 persen.
Mengacu dari laporan tersebut, bahkan, sektor unggulan dalam industri halal Indonesia, yaitu sektor modest fashion dan ekspor makanan halal menempati peringkat ketiga dan keempat dunia.
Terkait penyelenggaraan Indonesia Muslim LifeFair di Istora GBK, Senayan, Jakarta pada 25 - 27 Maret 2022 mendatang, sebanyak 195 exhibitor dari berbagai daerah di Indonesia yang terdiri dari UMKM industri halal dan Islami siap menampilkan produk terbaiknya.
Sektor yang berperan serta mulai modest fashion, islamic education, hobbies and communities, islamic book & publisher, halal travel, kuliner halal aman & sehat, beauty & pharmaceutical hingga thibbun nabawi herbal.
"Selain melihat pameran produk, pengunjung juga dapat melepaskan kerinduan akan siraman ilmu dengan menghadiri kajian dari sejumlah ustadz kenamaan, seperti Ustadz Arifin Badri, Ustadz Syafiq Riza Basalamah, Ustadz Subhan Bawazier serta Asatidzah lain yang mendukung Muslim LifeFair 2022," kata Direktur PT Lima Event Indonesia (Lima Events), Deddy Andu.
Ditambahkan Deddy, dengan minimnya kegiatan pameran Islami selama pandemi, pihaknya berharap event ini dapat melepaskan kerinduan masyarakat akan pameran produk halal sekaligus menjadi momentum untuk membangkitkan kembali ekonomi Islam pada era New Normal.
Dengan tingginya animo masyarakat terhadap kebutuhan produk halal, Andu optimis Muslim LifeFair dapat dihadiri oleh 30.000 pengunjung selama 3 hari pameran.
Pihaknya pun memastikan bahwa gelaran tersebut akan berlangsung dengan aman serta mengikuti protokol kesehatan (prokes) sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
Bembi Juniar, Chief Business Officer ALAMI Group melihat bahwa tumbuhnya industri halal ini membuktikan bahwa ekonomi masyarakat bisa berkembang dengan menerapkan prinsip ekonomi syariah yang berkeadilan, transparan, serta membawa nilai-nilai kebaikan.
"Hal ini sejalan dengan visi dan misi Hijra Bank yang akan kami luncurkan sekaligus sponsor acara yang bertujuan membentuk ekosistem syariah, mampu membangun kehidupan yang sustainable dengan mendukung sektor-sektor yang memberi dampak positif pada kesejahteraan masyarakat," katanya.