Dampak Sanksi Ekonomi, Rekening Bank Diblokir, Turis Rusia di Bali Tak Dapat Menarik Uang
Ketika turis Rusia Konstantin Ivanov mencoba menarik uang dari rekening bank di mesin ATM di pulau resor Indonesia Bali, transaksi itu diblokir.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, KUTA - Ketika turis Rusia Konstantin Ivanov mencoba menarik uang dari rekening bank di mesin ATM di pulau resor Indonesia Bali, transaksi itu diblokir.
Sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap bank-bank Rusia atas invasinya ke Ukraina berdampak pada warganya di luar negeri, yang dibiarkan berebut mencari uang tunai atau beralih ke transaksi kripto untuk bertahan hidup.
Baca juga: Terdampak Perang Rusia-Ukraina, Misi Peluncuran Roket Soyuz Dibatalkan
"Ini telah menciptakan masalah besar bagi kami. Kami benar-benar kehilangan keuangan kami - sepertinya mereka telah benar-benar membekukan dan kami tidak dapat menggunakannya sama sekali di sini," kata Ivanov, menambahkan bahwa dia mungkin harus bekerja di Indonesia.
Bali adalah tujuan liburan populer dengan turis Rusia, yang berbondong-bondong ke pulau itu oleh puluhan ribu sebelum pandemi dan termasuk yang pertama kembali ketika perbatasan dibuka kembali sebagian tahun lalu.
Sekitar 1.150 orang Rusia masuk ke Indonesia pada Januari 2022, menurut data dari biro statistik.
Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-15, Ini Peristiwa yang Terjadi
Rifki Saldi Yanto, manajer sebuah kafe lokal, mengatakan dia telah melihat penurunan pelanggan Rusia dalam beberapa hari terakhir dan banyak sekarang membayar dengan uang tunai daripada kartu kredit.
Kedutaan Rusia di Jakarta mengatakan pihaknya memberikan informasi dan bantuan kepada setiap warga negara yang menghadapi masalah.
Denis Tetiushin, juru bicara kedutaan, mengatakan Bank Pochta Rusia sekarang menawarkan kartu virtual menggunakan sistem UnionPay China, bukan Visa atau Mastercard. "Ini gratis dan orang dapat membukanya di mana pun mereka berada," katanya dalam pesan teks.
Sementara itu lebih dari 7.000 orang Rusia terdampar di Thailand, tujuan pantai populer lainnya karena pembatalan penerbangan, mata uang rubel jatuh bebas, dan masalah pembayaran.
Ekonomi Rusia menghadapi krisis paling parah sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991, setelah negara-negara barat dalam beberapa hari terakhir mengisolasinya dari sistem keuangan global.
Sistem pembayaran internasional SWIFT telah memutuskan beberapa bank Rusia dari jaringannya, sementara Visa dan Mastercard mengatakan mereka memblokir penggunaan luar negeri dari kartu mereka yang dikeluarkan oleh bank Rusia mulai 9 Maret.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Rekening Bank Diblokir, Turis Rusia di Indonesia Tak Dapat Menarik Uang"