Putin Larang Penjualan Mata Uang Asing di Rusia, Cegah Rubel Semakin Anjlok
Presiden Vladimir Putin serta bank sentral Rusia resmi melarang perbankan dan perusahaan pialang yang berwilayah di Rusia untuk menjual dolar, euro
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW – Presiden Vladimir Putin serta bank sentral Rusia resmi melarang perbankan dan perusahaan pialang yang berwilayah di Rusia untuk menjual dolar, euro, serta mata uang asing lainnya.
Hal tersebut dilakukan demi mencegah makin terperosoknya mata uang rubel ke level terendah pada perdagangan domestik.
Cara ini diambil pemerintah Rusia untuk menjaga peredaran mata uang rubel ditengah krisis ekonomi yang makin mendalam, akibat adanya sanksi ekonomi yang ramai dijatuhkan ke negara pimpinan Vladimir Putin tersebut.
Baca juga: Amazon Hentikan Pengiriman Produk ke Rusia
Terpantau dari Moscow Exchange yang dikutip laman The Moscow Times, mata uang rubel anjlok di angka 120 terhadap dolar AS.
Bahkan nilai tukar rubel ke mata uang lainnya yang ditawarkan oleh bank dan pialang kelas atas jauh lebih buruk.
Adanya kesenjangan nilai mata uang rubel pada dolar, euro, serta mata uang asing lainnya. lantas memicu adanya kepanikan di kalangan masyarakat hingga membuat mereka menarik sejumlah uang tunai rubel secara massal dan kemudian memindahkannya ke bentuk mata uang asing.
Mengantisipasi hal serupa terjadi kembali, pemerintah Rusia bertindak tegas dengan menerapkan aturan baru ini hingga September 2022 mendatang.
Baca juga: Menlu AS Yakin Rusia akan Gagal Taklukkan Ukraina
Dimana akses perdagangan di pasar saham Rusia selama sepekan ini sengaja ditutup, demi mencegah adanya aksi jual beli dramatis hingga menyebabkan inflasi.
“Jika ini membantu melunakkan kepanikan di antara penduduk Rusia, maka Bank Sentral akhirnya akan mengendalikan situasi di sektor perbankan,” kata analis Loko Invest Dmitry Polevoy.
Meski peredaran mata uang asing batasi, namun jasa otoritas Rusia sedikit memberikan kelonggaran. Nantinya warga Rusia yang memiliki rekening mata uang asing atau dompet pialang akan diizinkan menarik dana maksimal 10.000 dolar AS.