Kemenperin Kembangkan Wirausaha Industri Lewat Program PINOTI di Universitas Hasanuddin Makassar
Kemenperin serahkan bantuan berupa pengembangan wirausaha industri di Universitas Hasanuddin, Makassar.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perindutrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyerahkan bantuan berupa pengembangan wirausaha industri dalam Program Penguatan Industri melalui Optimalisasi Teknologi (PINOTI) di Universitas Hasanuddin, Makassar.
Pemberian bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita kepada Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu MA pada acara kuliah umum di kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/3/2022).
Kuliah umum tersebut mengambil tema 'Akselerasi Pemulihan Dan Transformasi Ekonomi Melalui Dukungan Teknologi Digital' yang disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan dihadiri civitas akademika Universitas Hasanuddin dari jajaran dosen dan mahasiswa.
Kuliah umum tersebut juga dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.
Program PINOTI merupakan program yang dilakukan oleh Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri, Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri, Kementerian Perindustrian.
Baca juga: Dorong Pemulihan Ekonomi, Kemenperin Perkuat IKM dan Tumbuhkan Wirausaha Baru
Program PINOTI memberikan memberikan fasilitasi penguatan industri khususnya para wirausaha baru industri melalui penyediaan cooworking space, optimalisasi pemanfaatan teknologi, capacity building seperti pelatihan teknis dan manajemen, test pasar, pameran, sertifikasi dan pendaftaran kekayaan intelektual, serta pengembangan jejaring yang meliputi pasar, pelaku bisnis, asosiasi industri, perbankan, lembaga penyedia teknologi, perguruan tinggi dan investor guna menumbuhkan industri berbasis teknologi yang mandiri dan berdaya saing.
Melalui bantuan ini diharapkan melahirkan wirausaha industri yang memiliki talenta digital untuk siap berkontribusi dan bersaing di era transformasi digital dan Industri 4.0 dimana Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang besar.
Baca juga: Siapkan 15.000 Dosis, Vaksinasi Booster KBN dan Kemenperin Sasar Karyawan dan Pekerja Pabrik
Perkembangan ekonomi digital di Indonesia tidak terlepas dari terus tumbuhnya jumlah pengguna internet di Indonesia.
Di Asia Tenggara, pengguna internet di Indonesia merupakan yang terbesar dan diprediksi mencapai 124 juta pengguna internet pada tahun 2025.
Potensi nilai ekonomi internet berasal dari e-commerce, ride-hailing, online travel dan media online yang diproyeksikan mencapai USD 134 miliar pada tahun 2025.
Laporan McKinsey telah menghitung potensi penggunaan teknologi digital di Indonesia hingga tahun 2025 sebesar USD 120 miliar, di mana sektor manufaktur menyumbang USD 34,4 miliar, terbesar di antara sektor lainnya, seperti ritel, transportasi, pertambangan, agro, telekomunikasi dan media. kesehatan, sektor publik. dan utilitas, dan keuangan.
Baca juga: Tingkatkan TKDN Produk Elektronik, Kemenperin Pertemukan IKM dan Produsen Besar
Seiring hadirnya era transformasi digital, pemerintah juga terus mengakselerasi ekonomi digital Indonesia. Salah satunya dengan pengembangan keterampilan digital pada generasi milenial.
Indonesia memiliki jumlah penduduk usia produktif mencapai lebih dari 191 juta orang dan sebagian besarnya merupakan Generasi Milenial.
Hingga 2030, Indonesia diperkirakan membutuhkan talenta digital sebanyak 9 juta orang. Selama masa pandemi ini ada beberapa sektor yang mengalami peningkatan dalam hal digitalisasi, yaitu di bidang pendidikan (edutech) dan kesehatan (healthtech).
“Generasi muda yang berkualitas tinggi akan memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia di era Industri 4.0. Pengembangan keterampilan digital diperkirakan akan berkontribusi senilai Rp 4.434 triliun kepada PDB Indonesia di 2030 atau setara dengan 16% dari PDB,” ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Kuliah Umum tersebut.