Pemulihan Pariwisata di Bali, Menparekraf Fokus ke Kualitas Wisatawan
Pada 2019 jumlah wisatawan mancanegara datang ke Bali berjumlah 6,2 juta orang. Namun, angka itu turun drastis pada dua tahun terakhir
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menerangkan, pemulihan pariwisata di Bali akan fokus pada kualitas, yakni wisatawan mancanegara dengan durasi liburan lama, dan menghabiskan uang lebih banyak saat belanja.
Pada 2019 jumlah wisatawan mancanegara datang ke Bali berjumlah 6,2 juta orang. Namun, angka itu turun drastis pada dua tahun terakhir.
Saat ini, ucap Sandiaga, pemerintah tengah fokus dalam pemulihan sektor pariwisata di Bali.
Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Pungli di Kawasan Wisata Sukabumi Jabar: Tiket Parkir Rp 100 Ribu
"Ke depan kita tidak lagi fokus ke kuantitas, tapi kualitas. Pembukaan border diikuti dengan kualitas turis berdasarkan durasi liburan dan uang yang dibelanjakan," ujar Sandiaga saat diskusi Bali Kembali: From Pandemi to Endemi in Hospitality Industry, Selasa (15/3/2022).
Data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tingkat kunjungan wisatawan mancanegara mulai menggeliat. Sejak 3 Februari 2022 - 12 Maret 2022, tercatat ada 5.000 Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) datang ke Bali.
Baca juga: G20 Jadi Momentum Kembangkan Wisata Kesehatan di Indonesia
"Seiring bertambahnya jumlah maskapai setelah Singapore Airlines, Emirates, dan penerbangan dari Australia," kata Sandiaga.
Seiring dengan meningkatnya jumlah turis, ucap Sandiaga, pendapatan pajak hotel dan restoran meningkat. Hal ini juga perlu dibarengi dengan pengendalian penyebaran Covid-19. Jika uji coba sukses, rencananya pembukaan untuk PPLN akan diperluas di Indonesia.
"Tanpa karentina dibarengi dengan visa kedatangan," tutur Sandiaga.