Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pertama di Indonesia, CAKRA dan Litedex Protocol Bikin Perjanjian di Metaverse

Kesepakatan ini menjadi momentum prestisius bagi perkembangan teknologi metaverse di tanah air, karena keduanya merupakan platform karya anak bangsa

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Pertama di Indonesia, CAKRA dan Litedex Protocol Bikin Perjanjian di Metaverse
ist
Dunia industri Indonesia perlahan mulai mengadopsi teknologi Metaverse. Seperti kolaborasi yang Asosiasi CAKRA dan Litedex Protocol. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia industri Indonesia perlahan mulai mengadopsi teknologi Metaverse. Seperti kolaborasi yang Asosiasi CAKRA dan Litedex Protocol. 

Keduanya mmelakukan penandatanganan kerjasama di metaverse atau 'Metaverse Signing Agreement' untuk pertama kali di Indonesia dan tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).

Metaverse Signing Agreement ini dilakukan oleh Chief Executive Officer of Litedex Protocol, Andrew Suhalim, Ketua Asosiasi CAKRA, Ivan Chen dan Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga, secara virtual 3D di metaverse.

Baca juga: Pengamat: Masuk Era Metaverse Perlu Layanan Internet yang Prima

Kesepakatan ini menjadi momentum prestisius bagi perkembangan teknologi metaverse di tanah air, karena keduanya merupakan platform murni karya anak bangsa yang berorientasi global.

Sebagai asosiasi game developer dan blockchain developer, CAKRA dan Litedex Protocol akan melakukan kerjasama jangka panjang untuk pengembangan dunia metaverse tanah air. Untuk itu, dibutuhkan tenaga ahli yang mumpuni dalam jumlah besar.

Menghadapi tantangan sekaligus peluang di era metaverse ini, Indonesia akan membutuhkan talent-talent yang berkualitas dan unggul seiring hadirnya teknologi baru seperti blockchain dan turunannya seperti NFT, Play-to-earn games dan metaverse.

Berita Rekomendasi

Industri-industri baru ini bisa membuka jutaan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, diperkirakan membutuhkan sekitar 15 juta tenaga ahli untuk mengembangkan proyek-proyek digital di dunia blockchain ini.

Untuk mengejar perubahan dunia yang semakin cepat, Indonesia harus proaktif dalam menyesuaikan kurikulum baik di tingkat Pendidikan Vokasi maupun Perguruan Tinggi, tentunya harus bekerjasama dengan pelopor-pelopor yang ahli di bidangnya masing-masing.

Litedex Protocol adalah perusahaan lokal yang fokus untuk membangun pondasi Metaverse dengan konsep MetaFinance.

Baca juga: Metaverse Sandbox Capai 2 Juta Pengguna, Kini Jalin Kemitraan K-pop dengan Cube Entertaiment

Chief Executive Officer Litedex Protocol, Andrew Suhalim mengatakan, “Dengan talent-talent IT dan blockchain yang ahli di bidangnya, Litedex Academy berkomiten untuk membagikan pengetahuan teknologi blockchain dan turunannya kepada berbagai institusi pendidikan, untuk mengejar ketinggalan talent-talent Indonesia di tengah pesatnya perkembangan teknologi.”

Beberapa tahun lalu Asosiasi CAKRA telah sukses menginisiasi project kolaborasi lintas sektor di Indonesia yang menghasilkan game esports bergenre MOBA pertama di Indonesia, dengan nama Lokapala.

Asosiasi CAKRA juga berharap bisa melaksanakan program percepatan industri gim dengan skema knowledge transfer dalam project-based learning, yaitu dengan membangun 3-5 gim dengan skala besar dan melibatkan berbagai elemen dan institusi pendidikan yaitu Pendidikan Vokasi dan Perguruan Tinggi.

Blockchain akan menjadi salah satu teknologi strategis dalam industri gim dan berbagai bidang lainnya.

Untuk itu Asosiasi Cipta Karsa Adikarya(CAKRA) bekerja sama dengan Litedex Protocol melalui Litedex Academy, menjalin kesepakatan untuk memberikan edukasi dalam teknologi blockchain, NFT dan game development, kepada siswa di 14.000 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Politeknik di seluruh Indonesia.

Baca juga: Gus Muhaimin Berencana Bentuk Kantor Virtual PKB di Metaverse

Target ini sekaligus menjadi perwujudan visi CAKRA dan LITEDEX untuk menciptakan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat di sektor industri gim dan Blockchain.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, dengan adanya edukasi secara intensif, diharapkan mampu menciptakan 'crypto savy' di tengah masyarakat Indonesia, seiring dengan meningkatnya pengguna Crypto di Indonesia, sebanyak 4 juta user di tahun 2020 hingga 11 juta user di tahun 2021, dengan total volume transaksi mencapai 859,4 triliun.

Harapannya, dengan terjalinnya kerjasama antara CAKRA dan Litedex Protocol berupa edukasi blockchain ke 14.000 SMK dan Politeknik di Indonesia, Indonesia mampu menjadi pemain utama di sektor blockchain dan kedepannya aset crypto buatan Indonesia akan menjadi salah satu komoditas ekspor.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas