Harga Minyak Dunia Melonjak, Wajarkah Harga Pertamax Naik?
Pertamina dinilai bisa menaikkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax akibat naiknya harga minyak dunia
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertamina dinilai bisa menaikkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax akibat naiknya harga minyak dunia.
Harga Pertamax masih menggunakan skema 65 dollar AS per barrel, dan tidak naik selama 2 tahun. Sementara harga minyak dunia saat ini tembus di atas 100 dollar AS per barrel.
Di sisi lain, Pertamax sebagai BBM RON 92 di SPBU Pertamina di harga Rp 9.200 per liter, masih jauh di bawah harga SPBU pesaing di kisaran Rp 11.900-Rp 12.000 per liter.
Berkaca dari data di atas, Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute mengatakan, secara regulasi Pertamina sangat berpeluang menyesuaikan harga Pertamax, mendekati harga pesaingnya.
Baca juga: Pertamina Kaji Penyesuaian Harga Pertamax, Imbas Naiknya Harga Minyak Mentah Dunia
Kenaikan harga Pertamax itu, kata Komaidi, tidak akan menjadi masalah karena dampak terhadap inflasi seharusnya terkendali.
“Dampak inflasi tidak akan diteruskan karena akan terhenti pada pengguna akhir. Pertamax tidak terkait langsung dengan proses produksi dan distribusi barang dan jasa,” ujar doktor Kebijakan Publik Ilmu Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta, melalui keterangannya, Senin (14/3/2022).
Baca juga: Masyarakat yang Mampu Diimbau Gunakan BBM Pertamax Series demi Jaga Stabilitas Harga Pertalite
Syarat utama Pertamina naikkan harga Pertamax
Dari sisi konsumsi, pengguna Pertamax juga terus bertambah. Pemilik kendaraan bermotor banyak yang menggunakan produk Pertamax karena berkualitas dan ramah lingkungan dibandingkan BBM dengan RON di bawahnya.
Total konsumsi konsumsi Pertamax secara nasional pada 2021 mencapai 12 persen, naik dari total konsumsi pada 2020 yang tercatat 8 persen.
“Kewenangan penentuan harga BBM nonsubsidi ada pada badan usaha. Namun itu juga bergantung pada pemegang saham,” jelas dia.
Komaidi menambahkan prasyarat utama bagi Pertamina untuk menyesuaikan harga Pertamax adalah melakukan komunikasi dengan pemerintah. .Jika pemerintah memberi restu, Pertamina tentu bisa menaikkan harga Pertamax.
“Tidak menjadi terlalu harus diumumkan seperti BBM subsidi. Karena pelaku lain juga demikian,” tukas dia.
Pertamina kaji kenaikan Pertamax
Diberitakan sebelumnya, saat ini PT Pertamina pun tengah mengkaji potensi penyesuaian harga Pertamax seiring naiknya harga minyak mentah dunia.
"Masih kami kaji," kata Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina Irto Ginting, dikutip dari Kontan, Senin (14/3/2022).
Untuk itu, Irto belum bisa memerinci lebih jauh besaran kenaikan harga Pertamax nantinya.
Kendati demikian, Irto menegaskan, secara umum penyesuaian harga BBM nonsubsidi senantiasa mempertimbangkan harga minyak dunia, kurs dollar, dan tentunya harus sesuai dengan ketentuan Keputusan Menteri ESDM.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Minyak Dunia Naik, Pertamina Dinilai Bisa Naikkan Harga Pertamax Dekati Harga Pesaing"