Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pimpinan OJK Terpilih Diharapkan Tingkatkan Peran dan Fungsi Litbang Internal

Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ke depan diharapkan dapat meningkatkan secara masif fungsi penelitian, pengembangan, pengkajian

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Pimpinan OJK Terpilih Diharapkan Tingkatkan Peran dan Fungsi Litbang Internal
KOMPAS.com/BAMBANG P. JATMIKO
Otoritas Jasa Keuangan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ke depan diharapkan dapat meningkatkan secara masif fungsi penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan (Litbangjirap) di masing-masing kompartemen dalam lembaga tersebut.

Pakar hukum fintech Chandra Kusuma mengatakan, hal itu perlu untuk mendukung pelaksanaan tupoksi pengaturan dan perumusan kebijakan di sektor jasa keuangan, termasuk pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan dalam sektor jasa keuangan.

Baca juga: Jumlah Pinjol Resmi Kini 102 Perusahaan Setelah Izin Uang Teman Dicabut OJK

“Perumusan peraturan harus memiliki fundamental hukum, data, riset dan cross-border regulatory benchmarking yang kuat dengan analisa use cases dari berbagai negara yang relevan sehingga tidak hanya memberi kepastian hukum dan menghindari multitafsir atau ambiguitas ketentuan, namun juga harus memperhitungkan preseden global dan international best practices yang dinamis," kata Chandra dalam keterangannya, Jumat (18/3/2022).

"Tentunya dengan tetap berkiblat pada kepentingan negara serta konsumen dan mempertimbangkan ekonomi makro, sektor riil dalam negeri, nilai sosial budaya dan kaidah hukum Indonesia," sambungnya.

Chandra yang juga merupakan Komisaris Finpedia dan Direktur Digiscore menyebut, terkait industri fintech pihak OJK dapat mengkaji dan membandingkan secara berkala tentang aspek pengawasan, pembinaan dan penindakan terhadap perusahaan fintech yang dilakukan di India, Amerika, Inggris, China hingga Hongkong.

Baca juga: GoTo Melantai Bursa, PT Terbit Financial Technology Surati OJK Ajukan Penangguhan IPO

“Bahkan ke hal yang lebih teknis seperti manajemen resiko, anti-fraud, perlindungan konsumen, cybersecurity standard protocol hingga penyelesaian sengketa kita juga bisa analisa. Banyak contoh preseden serta kasus riil yang bisa kita kaji dalam wujud riset dan benchmarking dalam rangka mendukung formulasi peraturan dan kebijakan OJK yang efektif,” paparnya.

BERITA REKOMENDASI

Oleh karena itu, kata Chandra, pimpinan OJK yang terpilih perlu memahami pentingnya membangun sinergi kelembagaan di dalam negeri dan diluar negeri, baik secara G2G (Government-to-Government) maupun G2A (Government-to-Association).

"Contohnya dengan OJK bekerja sama dengan otoritas pengawasan setara OJK di negara-negara tersebut dalam konteks knowledge transfer, regulatory research support dan mutual benchmarking serta termasuk juga kolaborasi pengawasan dan pengaduan, untuk mengawasi dan melapor ke satu sama lain terkait potensi market entry investor asing yang punya track record, kredibilitas dan integritas yang meragukan bahkan buruk di negara asalnya," pungkas Chandra.

Secara terpisah, Direktur IT Bank Mandiri Timothy Utama mengatakan, aplikasi AI atau machine learning masih akan terus berkembang pesat, termasuk di bidang perbankan.

Menurutnya, Bank Mandiri memiliki data yang cukup besar dan robust terkait pola transaksi nasabah, sehingga pada saat dikombinasikan oleh AI/ML bisa memberikan nilai tambah yang menyesuaikan pada kebutuhan nasabah di moment tepat.

"Penggunaan AI/ML kedepannya memungkinkan ada peranan penting regulator dalam memberikan guidelines, bagaimana penggunaan AI yang accountable or ethical, di mana tetap bisa menyeimbangkan antara pertumbuhan dan efficiency yang di dapat dari penerapan AI, namun juga tetap menjaga privacy dan security dari data nasabah," tuturnya.


Ia menilai, hal ini juga agar berlaku sama dengan lembaga keuangan lainnya seperti fintech, sehingga playing groundnya bisa sama antar lembaga keuangan, terlebih penerapan AI/ML saat ini sudah bisa menggunakan cloud technology yang lebih tepat dan cepat.

"Juga akses terhadap alternatif data atau data eksternal yang dapat menajamkan analisa terkait kebutuhan nasabah," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas