PLN Selesaikan Dua Proyek Ketenagalistrikan di Area VVIP Indonesia
Kesulitan lain yang dihadapi adalah dalam penyambungan susunan konduktor yang berfungsi menghantarkan energi listrik atau kerap disebut busbar.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (PLN UIP JBB) menyelesaikn dua proyek Extension 2 Line Bay Gas Insulated Substation (GIS) 150 kV Abadi Guna Papan (Ext. 2 LB GIS 150 kV AGP) (Arah Mampang) dan Saluran Kabel Tegangan Tinggi 150 kV Abadi Guna Papan – Mampang (SKTT 150 kV AGP – Mampang).
Proyek ini terletak di area VVIP Indonesia yaitu Jalan Mega Kuningan Barat I, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Baca juga: Pemerintah Tekankan Aturan Peniadaan Karantina Bagi PPLN Masih untuk Pintu Masuk Bali
“Proses pembangunan Ext. 2 LB GIS 150 kV AGP ini secara teknis cukup sulit, dikarenakan membutuhkan pemadaman total GIS 150 kV Abadi Guna Papan eksisting namun tanpa adanya pemutusan aliran listrik ke pelanggan,” jelas General Manager PLN UIP JBB Octavianus Padudung, Jumat (18/3/2022).
“Untuk itu, perlu dilakukan pengalihan beban total agar tidak terjadi pemadaman ke pelanggan dan area VVIP,” imbuhnya.
Ia meneruskan, proses pengerjaan proyek ketenagalistrikan ini tak bisa dikatakan mudah.
Baca juga: Kebutuhan Listrik di Jakarta Meningkat, PLN Bangun SUTET 500 kV Duri Kosambi–Muara Karang
PLN UIP JBB menggunakan metode khusus yang disebut Bypass Jumper atau sambung langsung untuk 2 dari 3 Trafo Tenaga di GIS 150 kV AGP, agar 2 trafo tersebut masih tetap dapat melayani VVIP selama pelaksanaan pekerjaan.
“Dengan metode ini, maka bisa sambung langsung ke SKTT tanpa melewati GIS eksisting,” terang Octavianus.
Kesulitan lain yang dihadapi adalah dalam penyambungan susunan konduktor yang berfungsi menghantarkan energi listrik atau kerap disebut busbar.
Baca juga: PLN Tegaskan Pembentukan Subholding Bukanlah Liberalisasi Subholding Kelistrikan
“Karena pada instalasi GIS eksisting menggunakan merek lama yang sudah tidak diproduksi, sehingga penyambungan dengan Ext. 2 LB GIS 150 kV AGP memerlukan interface khusus yang menghubungkan 2 kompartemen berbeda ini,” papar Octavianus.
Adapun nilai investasi untuk Ext. 2 LB GIS 150 kV AGP Rp23 Miliar dan SKTT 150 kV AGP – Mampang sebesar Rp97,3 Miliar.
Dua proyek ini juga mengantongi persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang cukup fantastis 56,191 persen untuk Extension GIS, dan mencapai 88,21 persen untuk SKTT.