Teladan Prima Agro Incar Dana IPO Rp 1,31 Triliun, 68 Persen untuk Bayar Utang
Perusahaan akan menggunakan sekitar 32 persen dana IPO untuk keperluan belanja modal atau capital expenditure (capex)
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Teladan Prima Agro (TPA) mengincar raihan dana sebanyaknya Rp 1,31 triliun dari penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Utama Teladan Prima Agro Wishnu Wardhana mengatakan, setelah dikurangi dengan biaya emisi, sekira 68 persen dari perolehan dana IPO akan perusahaan gunakan untuk pembayaran utang.
"Sekira 68 persen akan digunakan untuk pembayaran dipercepat sebagian pokok utang bank kepada perusahaan dan beberapa anak perusahaan," ujarnya saat konferensi pers, Jumat (18/3/2022).
Kendati demikian, dia menegaskan kondisi keuangan perusahaan dalam posisi baik, dengan proyeksi tumbuh lebih besar setelah IPO.
Baca juga: IPO, Teladan Prima Agro Buka Harga di Rp 520 hingga Rp 600 Per Saham
"Secara jelas, bahwa perusahaan dalam kondisi sangat baik dan optimal. Percepatan pengembalian utang ini memberikan fleksibilitas kepada perusahaan untuk bisa tumbuh lebih besar dan dinamis," kata Wishnu.
Sementara, perusahaan akan gunakan sekira 32 persen dana IPO untuk keperluan belanja modal atau capital expenditure (capex).
Rinciannya yakni sekira 23 persen akan digunakan untuk belanja modal lewat akuisisi perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.
Kemudian, sekira 5 persen akan digunakan untuk belanja modal pada anak perusahaan, yaitu pembangunan fasilitas pabrik pengolahan inti sawit atau kernel crushing plant (KCP).
"Selain itu, sekira 4 persen akan digunakan untuk belanja modal pada anak perusahaan, yaitu pembangunan biogas plant atau pembangkit listrik tenaga biogas," pungkas Wisnu.
Sekadar informasi, TPA mengelola 9 anak usaha, 8 di antaranya adalah perusahan kelapa sawit yang memproduksi crude palm oil (CPO) dan palm kernel (PK) dengan total 13 lokasi perkebunan dan 6 pabrik kelapa sawit.
Lalu, satu perusahaan lainnya berorientasi pada energi terbarukan, dan operasional usaha TPA secara keseluruhan terkonsentrasi di Provinsi Kalimantan Timur.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.