Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Teladan Prima Agro Incar Dana IPO Rp 1,31 Triliun, 68 Persen untuk Bayar Utang 

Perusahaan akan menggunakan sekitar 32 persen dana IPO untuk keperluan belanja modal atau capital expenditure (capex) 

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Teladan Prima Agro Incar Dana IPO Rp 1,31 Triliun, 68 Persen untuk Bayar Utang 
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Karyawan melintas dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Senin (3/1/2022). Pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia pada 2022 dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. IHSG ditutup naik 1,27 persen atau 83,83 poin menjadi 6.665,31 pada sesi II. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Teladan Prima Agro (TPA) mengincar raihan dana sebanyaknya Rp 1,31 triliun dari penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Direktur Utama Teladan Prima Agro Wishnu Wardhana mengatakan, setelah dikurangi dengan biaya emisi, sekira 68 persen dari perolehan dana IPO akan perusahaan gunakan untuk pembayaran utang. 

"Sekira 68 persen akan digunakan untuk pembayaran dipercepat sebagian pokok utang bank kepada perusahaan dan beberapa anak perusahaan," ujarnya saat konferensi pers, Jumat (18/3/2022). 

Kendati demikian, dia menegaskan kondisi keuangan perusahaan dalam posisi baik, dengan proyeksi tumbuh lebih besar setelah IPO. 

Baca juga: IPO, Teladan Prima Agro Buka Harga di Rp 520 hingga Rp 600 Per Saham 

"Secara jelas, bahwa perusahaan dalam kondisi sangat baik dan optimal. Percepatan pengembalian utang ini memberikan fleksibilitas kepada perusahaan untuk bisa tumbuh lebih besar dan dinamis," kata Wishnu. 

Sementara, perusahaan akan gunakan sekira 32 persen dana IPO untuk keperluan belanja modal atau capital expenditure (capex). 

Berita Rekomendasi

Rinciannya yakni sekira 23 persen akan digunakan untuk belanja modal lewat akuisisi perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. 

Kemudian, sekira 5 persen akan digunakan untuk belanja modal pada anak perusahaan, yaitu pembangunan fasilitas pabrik pengolahan inti sawit atau kernel crushing plant (KCP).

"Selain itu, sekira 4 persen akan digunakan untuk belanja modal pada anak perusahaan, yaitu pembangunan biogas plant atau pembangkit listrik tenaga biogas," pungkas Wisnu. 

Sekadar informasi, TPA mengelola 9 anak usaha, 8 di antaranya adalah perusahan kelapa sawit yang memproduksi crude palm oil (CPO) dan palm kernel (PK) dengan total 13 lokasi perkebunan dan 6 pabrik kelapa sawit. 

Lalu, satu perusahaan lainnya berorientasi pada energi terbarukan, dan operasional usaha TPA secara keseluruhan terkonsentrasi di Provinsi Kalimantan Timur.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas