Qatar Bersiap Luncurkan Mata Uang Digital dan Lisensi Bank Digital
Bank Sentral Qatar (QCB) dilaporkan akan meluncurkan mata uang digital dan menerbitkan lisensi bank digital di negaranya.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, DOHA - Bank Sentral Qatar (QCB) dilaporkan akan meluncurkan mata uang digital dan menerbitkan lisensi bank digital di negaranya.
Kepala Bagian Fintech QCB, Alanood Abdullah Al Muftah mengatakan QCB mulai fokus untuk menentukan arah ke berbagai layanan fintech di masa depan.
Al Muftah juga menambahkan, QCB saat ini sedang mempelajari apakah mata uang digital bank sentral (CBDC) dapat diluncurkan di negaranya.
Baca juga: Perempuan Pelaku UMKM Apresiasi Peran Puan Beri Ruang UMKM Masuki Pasar Digital
“Setiap bank sentral harus mempelajari bank digital, mengingat signifikansinya yang semakin besar di pasar global. Kami juga melihat arah pasar bergerak ke arah memiliki mata uang digital. Namun, masih dipelajari apakah kita memiliki mata uang digital atau tidak," kata Al Muftah.
Saat memberikan komentar mengenai regulatory sandbox, Al Muftah menyebutkan tiga perusahaan di sektor pembayaran saat ini sedang melakukan pengujian dengan bank sentral Qatar.
Selain itu, QCB juga diketahui sedang mempertimbangkan perusahaan lain yang tertarik untuk memanfaatkan regulatory sandbox.
Dikutip dari cointelegraph.com, Sabtu (19/3/2022) regulatory sandbox adalah ruang yang digunakan perusahaan fintech untuk menguji produk, layanan, model bisnis dan mekanisme pengiriman baru, di lingkungan yang terkendali di bawah pengawasan regulator.
Baca juga: Nilai Transaksi Digital Banking Tembus Rp 3.732 Triliun di Februari 2022
Menurut keterangan dari Kepala Operasi dan Petugas Digital bank swasta Qatar, Dukhan Bank Narayanan Srinivasan mengungkapkan,bank ini sedang melakukan pengujian mengenai kemungkinan peluncuran bank digital di Qatar. Dukhan Bank juga sedang mempertimbangkan teknologi blockchain untuk layanan pembayaran mereka.
Walaupun mata uang virtual seperti Bitcoin telah mendapat popularitas, CBDC yang didukung pemerintah sering dianggap sebagai lawan dari cryptocurrency swasta.
Menurut data dari Dewan Atlantik, pada Juni 2017 tercatat sebanyak 87 negara sedang mengembangkan mata uang digital negara mereka sendiri.