Dampak Sanksi Barat, Warga Rusia Saling Berebut Gula, Harga Obat dan Pengangguran Ikut Naik
Rusia mulai merasakan dampak dari sanksi yang diberikan pihak Barat, karena telah melancarkan serangan ke Ukraina.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
![Dampak Sanksi Barat, Warga Rusia Saling Berebut Gula, Harga Obat dan Pengangguran Ikut Naik](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-gula-yoi.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Rusia mulai merasakan dampak dari sanksi yang diberikan pihak Barat, karena telah melancarkan serangan ke Ukraina.
Melonjaknya harga gula di pasar Rusia, menjadi salah satu dampak yang ditimbulkan dari sanksi Barat yang memang menargetkan perekonomian Rusia.
Beredar video di media sosial Twitter, warga Rusia saling berebut gula di supermarket.
Baca juga: Abramovich Bisa Jadi Mediator Perdamaian, Ukraina Minta Amerika Serikat Tak Beri Sanksi kepada Roman
Beberapa toko di Rusia bahkan telah memberlakukan pembatasan pembelian gula, yaitu setiap pembeli maksimal hanya boleh membeli 10 kg gula.
Layanan Statistik Federal Rusia (Rosstat), melaporkan dalam satu minggu harga gula naik sebanyak 37,1 persen di beberapa wilayah Rusia dan rata-rata naik hampir 14 persen secara nasional.
Baca juga: India Jadi Negara Pertama yang Beli Migas Rusia Tidak dengan Dolar AS
Melansir dari republicworld.com, Kamis (24/3/2022) meroketnya harga gula di Rusia diiringi juga dengan inflasi tahunan yang mencapai level tertinggi. Banyak video viral di media sosial, yang memperlihatkan warga Rusia saling berkelahi dan menabrak satu sama lain untuk mendapat bahan makanan di toko.
Dalam video yang beredar, warga Rusia terlihat berteriak dan saling dorong untuk mengambil kantong gula yang ada di toko-toko. Antrean panjang pembeli juga terlihat di supermarket Rusia.
Foto-foto yang menunjukan kosongnya rak-rak supermarket di Rusia dan para pembeli yang menimbun barang-barang telah membanjiri media sosial.
Baca juga: Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu Menghilang saat Putin Tengah Selidiki Orang-orang Terdekatnya
Walaupun pemerintah Rusia menegaskan tidak ada kekurangan pasokan gula, namun panic buying telah melanda konsumen gula di Rusia.
Bersamaan dengan hal ini, Organisasi Anti-monopoli Rusia (FAS) menyebut produsen gula telah menimbun stok untuk menaikan harga. Pemerintah Rusia juga telah memberlakukan larangan sementara terhadap ekspor gula dari dalam negeri.
Selain naiknya harga gula, sanksi Barat juga berimbas pada melonjaknya harga beberapa produk lainnya, mulai dari makanan bayi hingga obat-obatan.
Banyak perusahaan Barat yang menghentikan operasi bisnisnya di Rusia, sehingga menyebabkan kekurangan barang-barang impor asing seperti mobil, perabotan rumah tangga hingga televisi.
Obat-obatan juga mulai langka
Beberapa warga Rusia mengeluhkan kenaikan harga obat-obatan dalam beberapa pekan terakhir.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.