Harga Bahan Pokok Merangkak Naik, Pedagang Minta Pemerintah Jaga Pasokan ke Pasar
Pemerintah diminta menjaga ketersediaan pasokan bahan pokok untuk mencegah kenaikan harga yang signifikan jelang Ramadan 2022.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
![Harga Bahan Pokok Merangkak Naik, Pedagang Minta Pemerintah Jaga Pasokan ke Pasar](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rencana-penerapan-ppn-sembako_20210611_232120.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) meminta pemerintah menjaga ketersediaan pasokan bahan pokok untuk mencegah kenaikan harga yang signifikan jelang Ramadan 2022.
Wakil Sekretaris Jenderal Kajian Penelitan dan Pengembangan DPP IKAPPI, Putri Bilanova mengatakan, terdapat tahapan kenaikan harga bahan pokok dalam beberapa hari menjelang Ramadan.
"Fase pertama, biasanya terjadi pada tiga hari sampai dengan satu minggu menjelang ramadhan," kata Putri, Jumat (25/3/2022).
Menurutnya, kenaikan harga tersebut karena banyaknya permintaan dari masyarakat yang cukup tinggi terhadap bahan pokok.
Baca juga: Harga Bahan Pokok Tak Kunjung Turun, Pedagang: Jelang Puasa Bisa Naik Lagi
"Kami berharap dalam fase pertama ini, pemerintah dapat menjaga pasok bahan-bahan yang ada di pasar dapat tersedia, dan distribusi dijaga dengan baik, serta produksi dapat di perbaiki," tuturnya.
Baca juga: Protes Harga Bahan Pokok Naik Bersamaan, Emak-emak di Pasar Kramat Jati: Pusing, Mau Masak Apa
Fase kedua, kata Putri, terjadi tujuh hari sampai sampai hari menjelang Idul Fitri.
Ia menyebut, dalam waktu transisi fase pertama dan kedua, terjadi penurunan permintaan di waktu pertengahan Ramadan, lalu melonjak tinggi di penghujung Ramadan menuju ke Hari Raya Idul Fitri.
"Biasanya pedagang dan masyarakat mempersiapkan beragam macam hidangan pada Hari Raya, maka permintaan pun akan melonjak tinggi," ujarnya.
Baca juga: Satgas Pangan Antisipasi Kenaikan Harga Bahan Pokok Jelang Bulan Ramadan
"Kami harap dalam fase ini, kita dapat menjaga pasokan tetap aman dan distribusi lancar. Fase kedua ini banyak terjadi kendala di distribusi karena beberapa komoditas harus terganggu dengan adanya arus mudik lebaran," sambung Putri.
Sedangkan fase ketiga, Putri menyebut setelah Idul Fitri yakni dua sampai tiga hari usai lebaran, di mana banyak komoditas tidak dapat ditemui di pasar tradisional karena banyaknya pedagang yang masih mudik dan tidak memiliki stok.
"Fase ini juga rawan, kami berharap pemerintah juga mengantisipasi fase ini agar masyarakat bisa tersenyum dan lancar menjalankan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2022," ucap Putri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.