Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Melesatnya popularitas serta adopsi aset digital di penjuru dunia membuat LG Electronics tertarik untuk bergabung dalam mengembangkan teknologi blockchain dan crypto pada perangkatnya.

Meski LG belum memberikan konfirmasi resmi terkait rencana ekspansi perusahaanya dalam industri digital, dalam rapat umum tahunan (RUPS) pada Kamis (24/3/2022) kemarin, bursa aset kripto Korea Selatan, Bithumb, menjelaskan LG resmi bergabung dalam penggunaan teknologi blockchain dan crypto.

Menurut CEO Bithumb Heo Baek-young yang dikutip dari situs Cointelegraph, bergabungnya LG dalam industri digital tersebut dimaksudkan agar perusahaan dapat mengembangkan pasar token nonfungible (NFT).

Selain merilis token digital nantinya LG juga akan merealisasikan rencananya yang lain, dimana perusahaan akan mengembangkan pengunaan perangkat lunak berbasis blockchain, serta pengaplikasian teknologi penjualan dengan mata uang kripto.

Baca juga: LG Resmi Tunjuk Pratama Arhan Sebagai Duta Merek LG Indonesia

Jauh sebelum adanya rencana ini, tepatnya pada bulan lalu LG telah mengandeng perusahaan teknologi blockchain Kakao's Ground X, untuk merilis jajaran televisi pintar buatanya yang terafiliasi dengan NFT.

Namun karena LG ingin berekspansi lebih jauh pada industri digital, membuat pihaknya harus lebih banyak mengembangkan teknologi blockchain dan crypto pada perangkatnya.

Baca juga: Dyandra Kenalkan Teknologi NFT di IIMS Hybrid 2022, Apa Saja Benefitnya?

Untuk mewujudkan rencana tersebut, LG dikabarkan akan berkolaborasi dengan platform perdagangan seni online, Seoul Auction Blue.

Dalam kerjasama tersebut nantinya perusahaan tersebut akan membantu menawarkan proyek NFT buatan LG pada pasar global.

Baca juga: Singapura Bakal Terapkan Pajak Penghasilan untuk Perdagangan NFT

Masuknya LG dalam industri digital tentunya menambah daftar panjang perusahaan asal Korea Selatan yang berkecimpung dalam blockchain dan crypto. Hal ini tentunya sejalan dengan rencana Presiden Yoon Suk-yeol yang ingin menjadikan Korea Selatan sebagai negara ramah kripto.