Jokowi Tak Perlu Marah-marah, Ganti Saja Menteri yang Suka Beli Produk Impor
Presiden Jokowi dinilai tidak perlu meluapkan kemarahannya seiring masih banyaknya produk impor dalam pengadaan barang di kementerian dan lembaga
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai tidak perlu meluapkan kemarahannya seiring masih banyaknya produk impor dalam pengadaan barang di kementerian dan lembaga.
Seharusnya, Jokowi langsung mengganti menteri atau pejabat lembaga yang tidak bekerja sesuai dengan arahannya.
"Tidak perlu pakai marah-marah, menteri yang bertanggungjawab langsung diganti aja. Ganti menteri yang benar-benar paham visi presiden menghapus ketergantungan impor," kata Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah saat dihubungi, Sabtu (26/3/2022).
Baca juga: Menteri dan Direksi BUMN yang Gemar Impor Siap-siap Kena Reshuffle
Menurut Piter, sejak 2015 visi Presiden Jokowi ingin mengurangi produk impor, tapi nyatanya hingga saat ini tidak pernah berkurang.
Kemudian pada 2019 memasuki periode kedua, kata Piter, Jokowi menyerukan tidak ada visi menteri tetapi yang ada hanya visi presiden. Jadi menteri itu, hanya alat presiden.
"Artinya menteri sebagai alatnya pak presiden harus melaksanakan visi presiden, termasuk mewujukan pengurangan impor," paparnya.
"Kalau kemudian ketergantungan impor masih begitu tinggi, Pak Jokowi tidak perlu pakai pamer kemarahan, kemarahan kejengkelan itu terkesan terlambat," sambung Piter.
Oleh sebab itu, Piter menyebut visi Presiden tersebut harus dijabarkan dalam program kerja menteri yang sangat jelas, apa dan bagaimana mengurangi ketergantungan impor.
"Program ini harus terjadwal dan terukur, ada indikator keberhasilan yang jelas. Produk mana saja yang bisa segera dikurangi impornya, substitusi impornya siapa yang akan memproduksi.
Tanpa membangun industri dalam negeri, menghapus ketergantungan impor hanya akan jadi jargon saja," paparnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah di depan kepala daerah, Menteri, dan pejabat lainnya saat memberikan Pengarahan Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat, (25/3/2022).
Presiden bahkan dua kali melarang peserta yang hadir untuk tepuk tangan saat dirinya menyampaikan pengarahan.
Kemarahan presiden tersebut karena banyak Kementerian, Pemda, dan BUMN yang membeli produk luar negeri alias impor.
"Uang-uang APBN, uang rakyat, uang kita sendiri kok dibelikan barang impor, itu kadang kadang gimana toh aduh (tunjuk kepala)? Saya detilkan lagi, gregetan saya," kata Presiden.
Baca juga: Jokowi Marah Uang Rakyat Buat Beli Barang Impor, Pengamat: Lucu, Presiden Seharusnya Tahu Persis