Kementan: Stok Gula untuk Ramadan dan Lebaran Aman
Prediksi produksi gula tahun 2022 adalah sebesar 2,46 juta ton dan target produksi gula pada 2024 sebesar 2,80 juta ton.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian memastikan stok gula kristal putih (GKP) untuk kebutuhan Ramadan hingga Idul Fitri 2022 dalam kondisi aman.
Direktur Semusim dan Rempah, Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Ardi Praptono mengatakan, stok gula hingga akhir tahun lalu sebesar 744.206 ton, sehingga lebih dari cukup untuk mengamankan kebutuhan gula saat puasa dan lebaran.
"Stok gula tersebut cukup untuk menutupi kebutuhan Puasa dan Lebaran,” kata Ardi, Senin (28/3/2022).
Ardi berkenyakinan, produksi gula akan terus meningkat melalui program Peningkatan Produktivitias 2020 - 2023 yang dilakukan Ditjen Perkebunan, sebagai upaya meningkatkan produksi gula nasional.
“Program peningkatan gula nasional itu dilakukan dengan cara ekstensifikasi dan intensifikasi. Program intensifikasi itu sendiri dilakukan dengan dua cara bongkar ratoon dengan rawat ratoon,” papar Ardi.
Baca juga: Pastikan Stok Pangan Aman, Gubernur Anies Baswedan Prediksi Ramadan Tahun Ini Akan Lebih Ramai
Berdasarkan catatan produksi gula nasional 2021 mencapai 2,36 juta ton atau meningkat 234 ribu ton dibanding tahun 2020.
Prediksi produksi gula tahun 2022 adalah sebesar 2,46 juta ton dan target produksi gula pada 2024 sebesar 2,80 juta ton.
Baca juga: Satgas Pangan Polri Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Aman Jelang Ramadan
"Untuk peningkatan produksi gula (konsumsi) tahun 2022 yakni ekstensifikasi seluas 50 ribu hektar dan untuk intensifikasi seperti bongkar ratoon seluas 75 ribu hektar dan rawat ratoon seluas 125 ribu hektar,” ujar Ardi.
Ardi menjelaskan, adanya ekstensifikasi seluas 50 ribu hektar, maka akan menghasilkan 359.975 ton GKP.
Baca juga: Stok Minyak Goreng Curah di Blitar Jatim Masih Kosong
Sedangkan untuk bongkar ratoon seluas 75 ribu ton akan menghasilkan 138.000 ton GKP, dan rawat ratoon seluas 125 ribu hektar akan menghasilkan 178.125 ton GKP.
Sehingga, Ardi yakin dengan konsistensi program Peningkatan Produktivitas 2020 - 2023 maka produksi gula nasional meningkat dan impor raw sugar (gula mentah) akan terus berkurang.