Operator Bus Mulai Buka Penjualan Tiket Angkutan Lebaran 2022
IPOMI sebut saat ini para operator bus sudah mulai melakukan penjualan tiket untuk angkutan lebaran 2022.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda (IPOMI) Kurnia Adnan Lesani mengatakan, saat ini para operator bus sudah mulai melakukan penjualan tiket untuk angkutan lebaran 2022.
“Kita sudah mulai membuka penjualan tiket untuk angkutan lebaran 2022, dari data saat ini untuk keberangkatan H-10 lebaran tiket yang terjual sudah mencapai 40 persen dari total yang disediakan,” kata Lesani saat dihubungi Tribunnews, Senin (28/3/2022).
Baca juga: Kementan: Stok Gula untuk Ramadan dan Lebaran Aman
Kemudian untuk keberangkatan H-4 lebaran 2022, lanjut Lesani, penjualan tiket saat ini sudah mencapai 60 persen.
Lesani juga menyebutkan, pada angkutan lebaran 2022 ini operator bus akan mulai mengisi 100 persen tingkat kapasitas penumpang.
“Untuk lebaran tahun ini, kemungkinan tingkat keterisian penumpang bus bisa ditingkatkan menjadi 100 persen dibandingkan tahun lalu 2021 yang hanya 70 persen. ” kata Lesani.
Lesani juga mengungkapkan, untuk angkutan mudik 2022 ini tujuan favorit melakukan perjalanan dari wilayah Jabodetabek masih ke Jawa Tengah.
Baca juga: Kemenhub Prediksi 21,3 Juta Orang Akan Mudik ke Jawa Tengah Pada Lebaran 2022
Menurutnya, dengan adanya syarat perjalanan baru yaitu tidak diperlukannya lagi hasil tes negatif antigen serta PCR untuk penumpang bus bisa membuat load factor bertambah hingga 100 persen.
“Selain itu, kebijakan ini tentunya memudahkan masyarakat untuk melakukan perjalanan. Selain itu kebijakan ini tentunya membuat pemerintah dapat memastikan masyarakat mendapatkan vaksin sebelum melakukan perjalanan, karena sekarang di terminal sudah ada fasilitas vaksin untuk penumpang yang belum mendapatkannya,” kata Lesani.
Kebijakan terbaru ini, menurut Lesani, tentu sangat baik sehingga pemerintah dapat lebih maksimal melakukan pengawasan terhadap masyarakat yang belum mendapatkan vaksin.
“Dibandingkan dengan melarang mereka untuk mudik, kebijakan ini sangat efektif disamping dapat meningkatkan program vaksinasi di masyarakat tetapi bisa memastikan yang melakukan perjalanan dalam kondisi baik,” ucap Lesani.