Terpacu Digitalisasi, Kinerja Saham BRIS Diproyeksi Menguat
Kinerja saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI diproyeksikan kembali menguat terdorong pengembangan digitalisasi perseroan.
Penulis: Sanusi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI diproyeksikan kembali menguat terdorong pengembangan digitalisasi perseroan.
Bahkan superapps yang dimiliki emiten ber-ticker BRIS itu diyakini bisa menjadi game changer ekosistem digital syariah di Tanah Air.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan level harga BRIS dilihat dari grafiknya masih cenderung konsolidasi. Di mana pelaku pasar masih menunggu pengembangan bisnis lebih lanjut dari BSI khususnya tahun ini.
Rentang harga BRIS sepanjang tahun ini ada di kisaran 1.465 untuk level terendah dan 1.840 untuk level tertinggi. Dengan rata-rata di level 1.645. Adapun sepanjang Maret 2022 level terendah BRIS mencapai 1.510 dengan level tertinggi 1.825 dan secara rata-rata berada pada level 1.667.
Reza menganalisa, jika BRIS bisa bertahan di atas level 1.500 seharusnya saham bank syariah terbesar di Tanah Air itu memiliki peluang besar untuk dapat kembali ke level 1800. Bahkan selanjutnya diproyeksikan menembus level 2.100.
Hal itu, lanjut dia, tak terlepas dari kinerja fundamental BRIS yang sangat baik. Di sisi lain BSI pun gencar memperkuat ekosistem industri halal dan utamanya pengembangan digitalisasi. Di mana digitalisasi menjadi katalis dan sorotan utama investor dalam berinvestasi di era disrupsi.
“Karena secara fundamental memiliki kinerja perbankan yang baik dengan pertumbuhan pendapatan, laba, dan sejumlah rasio perbankan lainnya yang positif. Pengembangan industri halal dan juga pengembangan digitalisasi diharapkan dapat memberikan sentimen positif sehingga turut memberikan peluang bagi BRIS untuk bisa kembali meningkat harga sahamnya,” ujarnya menjelaskan.
Baca juga: BSI dan Bank Syariah Indonesia Jalin Kerja Pembayaran dan Program Magang Kampus Merdeka
Reza pun menyebut bahwa kehadiran superapps BSI akan menjadi game changer. Sebagaimana diketahui, digitalisasi pada industri perbankan telah memberikan efisiensi bisnis dan juga meningkatkan akses untuk mengumpulkan dana murah.
“Yang terpenting kelengkapan layanan harus berbanding lurus dengan kesiapan infrastruktur untuk mendukung layanan itu stabil,” kata pengamat pasar modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia tersebut.
Terkait superapps BSI, dia pun menilai memiliki satu keunggulan unik. Selain layanan keuangan, aplikasi itu dapat juga menghadirkan layanan yang mendukung aktivitas keagamaan secara individu maupun sosial. Seperti pengingat ibadah wajib, perhitungan zakat, al-quran digital, hingga lokasi masjid.
Dengan layanan tersebut, BSI memiliki kesempatan lebih untuk menambah nasabah baru, mengingat populasi muslim di Indonesia terbanyak di dunia. “Nasabah baru, berarti dana murah baru. Artinya bank memiliki ruang lebih banyak untuk meningkatkan profitabilitas,” katanya.
Sebelumnya, dalam satu kesempatan manajemen BSI menyatakan bahwa perseroan bahkan akan memanfaatkan application programming interface (API), guna meningkatkan peran bank dalam ekosistem digital.
Sementara pada 2022, BSI berfokus pada transformasi layanan agar menjadi lebih bionic dan digital. Hal itu akan ditempuh dengan memperkuat kapabilitas transaksi serta melakukan lebih banyak kemitraan dengan entitas digital.
Digitalisasi Perkuat Bisnis BSI
Senada dengan Reza, peneliti ekonomi syariah dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Fauziah Rizki Yuniarti mengatakan bahwa superapps akan sangat baik untuk perkembangan bisnis BSI dan ekonomi syariah secara umum.
“Hal ini menunjukkan bahwa bank syariah menyadari perubahan gaya hidup masyarakat, serta mampu beradaptasi dengan digitalisasi, sehingga mereka mau investasi di infrastruktur IT,” katanya, Senin (28/3).
Fauziah menjabarkan super apps BSI akan memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. BSI akan berkontribusi lebih dalam meningkatkan inklusi keuangan syariah di dalam negeri. Selain itu, akan menjadi stimulus bagi bank syariah lain untuk melakukan hal serupa.
Sebagaimana diketahui, saat ini layanan digital perbankan di Indonesia masih didominasi oleh bank konvensional. Lebih jauh dia menjelaskan bahwa superapps BSI akan pula menjadi enabler di ekosistem ekonomi dan keuangan syariah, sehingga transaksi keuangan di dalam ekosistem digital bisa lebih mudah.