Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Omset Bisnis Farmasi Rp 180 Triliun, Indonesia Pasar Penting Bagi Daewoong Pharmaceutical

Indonesia menjadi salah satu negara yang dibidik selain Filipina, dan Thailand sebagai pasar baru produk farmasi yang baru saja diperkenalkan. 

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Omset Bisnis Farmasi Rp 180 Triliun, Indonesia Pasar Penting Bagi Daewoong Pharmaceutical
dok. Daewoong Pharmaceutical
Perusahan farmasi Daewoong Pharmaceutical. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan farmasi asal Korea Selatan, Daewoong Pharmaceutical memperkuat bisnis global di pasar negara-negara Asean.

Indonesia menjadi salah satu negara yang dibidik selain Filipina, dan Thailand sebagai pasar baru produk farmasi yang baru saja diperkenalkan. 

CEO Daewoong Pharmaceutical,  Jeon Sengho mengatakan, Indonesia menjadi pasar menarik bagi perusahaannya mengingat pasar farmasi Indonesia adalah sekitar KRW 15,4 triliun atau Rp 180 triliun mengacu data IMS Global 2020.

"Nilai pasar ini membuat Indonesia bagi kami  pasar farmasi inti di antara negara-negara di kawasan Asean," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/4/2022).

Di samping itu, jumlah penduduk yang mencapai 280 juta terbesar keempat di dunia sehingga potensi pasar besar.

Fakta imi menjadikan dilirik untuk pemasaran produk obat untuk gastroesophageal reflux disease (GERD) atau penyakit asam lambung.

Baca juga: Daewoong Pharmaceutical Sepakati Perjanjian Ekspor P-CAB Fexuprazan ke 6 Negara Timur Tengah

BERITA REKOMENDASI

"Saat ini pasar obat antiulceran di Indonesia diperkirakan bernilai sekitar KRW 215 miliar atau Rp 2,5 triliun," katanya.

Jeon Sengho menambahkan, pihaknya telah mengajukan New Drug Application (NDA) untuk Fexuprazan, obat baru untuk GERD ini ke Indonesia, Filipina, dan Thailand.

Baca juga: Daewoong Infion Lakukan MoU Uji Klinis Pengobatan Covid-19 dengan Pemerintah Indonesia

"Akhir Februari lalu, Daewoong Pharmaceutical mengajukan NDA ke Badan Pengawas Obat dan Makanan, dengan menambahkan data stabilitas yang dibutuhkan oleh Indonesia berdasarkan data klinis Korea," katanya.

Hingga pertengahan Maret,  mereka mengajukan hal yang sama ke  Thailand, dan Filipina dengan data penelitian tambahan yang diperlukan oleh masing- masing negara.

Baca juga: Selama 3 Tahun, Daewoong Infion Bukukan Total Penjualan Erythropoietin Rp 145 Miliar

"Obat kimia baru yang kami kembangkan ini merupakan penyerahan NDA pertama ke luar negeri sejak peluncuran bisnisnya di luar negeri,"  katanya.


Fexuprazan, Potassium-Competitive Acid Blocker (P-CAB) yang secara reversibel menghambat pompa proton yang mengeluarkan asam lambung di dinding lambung.

Obat ini terbukti melalui uji klinis memiliki efek cepat bertahan lama, karena tidak memerlukan proses aktivasi, tidak seperti obat Proton Pump Inhibitor (PPI) konvensional.

"Obat ini meredakan gejala heartburn atau rasa seperti terbakar di perut bagian atas atau dada bagian bawah sejak tahap awal pemberian, terlepas dari siang dan malam, dan dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan,' katanya.

Fexuprazan sudah memperoleh lisensi di Korea Desember lalu, dan menandatangani kontrak ekspor teknologi senilai total KRW 1,1 triliun (sekitar Rp 12,8 triliun) sebagai produk tunggal di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, Cina, dan Amerika Latin.

 
Caption : Perusahaan farmasi asal Korea Selatan, Daewoong Pharmaceutical  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas