Menko Airlangga: BLT UMKM Rp 600.000 Dilanjutkan Tahun Ini
Pemerintah berencana meneruskan program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) alias BLT UMKM pada tahun 2022.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berencana meneruskan program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) alias BLT UMKM pada tahun 2022.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, BLT UMKM diagendakan berlanjut, menyusul bantuan subsidi upah Rp 1 juta kepada pekerja bergaji di bawah Rp 3,5 juta.
"Tadi juga ada usulan Banpres untuk usaha mikro (BLT UMKM) yang nanti juga akan diagendakan," kata Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (5/4/2022).
Baca juga: Penyaluran BLT Minyak Goreng Bakal Digabungkan dengan BPNT di Bulan April
Sama seperti tahun sebelumnya, besaran bantuan yang diterima pelaku usaha mencapai Rp 600.000 per penerima. Airlangga bilang, sasaran bantuan ini mirip-mirip dengan bantuan kepada Pedagang Kaki Lima (PKL), pemilik warung, dan nelayan.
"Ini sama juga dengan PKLWT dan sasarannya 12 juta-an (penerima)," jelas dia.
Bantuan sosial lainnya
Selain BLT UMKM, pemerintah menyiapkan beragam bantuan lain yang masuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), baik bansos reguler maupun bansos yang hadir saat pandemi Covid-19.
Bansos tersebut berupa Kartu Sembako kepada 18,8 juta (KPM), lalu PKH dengan tambahan 2 juta KPM, BLT minyak goreng Rp 300.000 untuk tiga bulan (Rp 100.000 per bulan), dan yang teranyar bantuan subsidi upah Rp 1 juta.
Asal tahu saja, pemerintah menyiapkan dana dalam program PEN mencapai Rp 455,62 triliun. Hingga April 2022, realisasinya baru mencapai Rp 29,3 triliun atau berkisar 6,4 persen dari pagu.
"(BLT minyak goreng) diharapkan dalam bulan Ramadhan ini bisa diberikan. Kemudian (Pak Presiden juga mengarahkan) program BLT Dana Desa terus dilanjutkan," jelas dia.
Baca juga: PKB Sebut BLT Minyak Goreng Hanya Solusi Instan: Sejauh Mana Bisa Urai Akar Masalahnya?
Airlangga tak memungkiri, penebalan bantuan sosial di tahun ketiga pandemi ini dipengaruhi oleh meningkatnya harga komoditas dunia akibat konflik Rusia dan Ukraina.
Tercatat, harga batu bara melonjak menjadi 258 dollar AS per ton, minyak mentah dunia Brent di atas 100 dollar AS per barel, dan harga gandum mencapai 1.000 dollar AS.
Selain itu, indeks harga pangan FAO naik ke level 140 poin. Khusus komoditas minyak sayur (vegetable oil), indeksnya meningkat lebih dari 200 poin.
"Oleh karena itu, di Indonesia ada dua akibat. Satu, terkait dengan penerimaan ekspor tentu akan ada kenaikan. Tetapi juga ada transmisi di dalam negeri yang tidak bisa seluruhnya ditransmisikan ke masyarakat. Oleh karena itu tadi arahan Bapak Presiden bahwa perlinsos perlu terus dipertebal," tandas Airlangga.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabar Gembira, BLT UMKM Rp 600.000 Bakal Dilanjutkan Tahun Ini"