Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bidik Investor Australia, Menparekraf: Investasi Sektor Parekraf Ditargetkan Rp35,2 Triliun

Sandiaga berujar, hal tersebut untuk mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan sebagai upaya mengakselerasi kebangkitan ekonomi

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bidik Investor Australia, Menparekraf: Investasi Sektor Parekraf Ditargetkan Rp35,2 Triliun
istimewa
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengajak member dari Australia Indonesia Business Council (AIBC) untuk dapat menanamkan investasinya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air, Rabu (6/4/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengajak investor dari negara Australia untuk menanamkan investasinya di Indonesia, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sandiaga berujar, hal tersebut untuk mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan sebagai upaya mengakselerasi kebangkitan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja di Indonesia.

Dalam kunjungan kerjan ke Australia, Sandiaga melangsungkan pertemuan dengan pihak dari Australia Indonesia Business Council (AIBC). Sandiaga mengundang member dari AIBC untuk dapat menanamkan investasinya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air.

Baca juga: Merchandise MotoGP Mandalika Laris Manis di IIMS 2022

"Kami menargetkan realisasi investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa mencapai 2,45 miliar dolar AS (sekira Rp 35,2 triliun kurs Rp 14.370).

Untuk itu, kami mengundang para member AIBC untuk berinvestasi dan kami (Pemerintah Indonesia) akan sepenuhnya memfasilitasi," ujar Sandiaga dalam keterangannya, Rabu (6/4/2022).

Pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan sektor yang sangat penting di Indonesia. Dua sektor tersebut menjadi rumah bagi 34 juta masyarakat Indonesia dalam menggantungkan hidupnya.

Berita Rekomendasi

Karenanya pemerintah Indonesia secara optimal akan memastikan pariwisata dan ekonomi kreatif dapat berkembang dengan baik.

Baca juga: Dari Syukuran Sampai Nobar MotoGP Mandalika, Meriahnya Ulang Tahun Komunitas Brothersipx Lampung

Terutama di lima destinasi super prioritas yang telah ditetapkan pemerintah. Yakni Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, Danau Toba dan Likupang.

"Investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan dapat membuka 1,1 juta lapangan kerja baru yang berkualitas di Indonesia," kata Sandiaga.

Sandiaga menjelaskan, pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia diarahkan pada pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif yang lekat dengan nilai-nilai berkualitas dan berkelanjutan.

Hal ini dikatakannya juga sesuai dengan tren baru pariwisata dan ekonomi kreatif yang personalize, customize, localize and smaller in size.

Baca juga: Rata-rata Penonton MotoGP Rogoh Kocek Rp 10 Juta Selama di Mandalika

Indonesia dengan kekuatan sumber daya alam dan budaya memiliki potensi yang sangat besar untuk menghadirkan nilai-nilai keberlanjutan di sektor parekraf.

Hal ini dapat dimaksimalkan oleh investor untuk melihat peluang usaha yang dibarengi dengan terciptanya lapangan kerja sehingga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.

"Termasuk di sektor ekonomi kreatif, dimana Indonesia menjadi negara terbesar ketiga di dunia jika melihat pada kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB Amerika dengan Hollywood dan Korea dengan K-Pop," kata Sandiaga.

Baca juga: Program Perdana Bakti BUMN Digulirkan di Mandalika Lombok

Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia juga akan difokuskan dalam kegiatan event. Seperti G20, WCCE, juga World Tourism Day yang akan digelar di Indonesia.

Sandiaga mengungkapkan, masa-masa penghujung krisis merupakan waktu yang tepat bagi para investor untuk berinvestasi. Di mana, peluang-peluang usaha dan perekonomian mulai kembali terbuka.

Dari krisis justru tercipta peluang-peluang baru dengan inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Ia mencontohkan bagaimana dirinya memulai usaha ketika terjadi krisis di tahun 1997.

"Investasi saat krisis akan mendatangkan banyak keuntungan, good investment return. Namun perlu dengan strategi yang matang," kata Sandiaga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas