APHI: Ekspor Industri Kehutanan Capai 13,5 Miliar Dolar AS Tahun 2021
Ekspor industri kehutanan Indonesia selama 2021 mencapai 13,5 miliar dolar AS.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Indroyono Soesilo mengatakan, para pengusaha kehutanan sedang mendorong pasar secara berkelanjutan.
Hasilnya, ekspor industri kehutanan Indonesia pada 2021 mencapai 13,5 miliar dolar AS.
"Capaian tersebut baru pertama kali dan menjadi yang tertinggi sepanjang masa," kata Indroyono dalam webinar Soft Commodities: Road To Sustainability, Kamis (7/4/2022).
APHI memegang tiga aturan dalam mewujudkan pembangunan sektor kehutanan yang memiliki daya saing dan tetap berkelanjutan.
Aturan yang dia maksud adalah Undang-Undang (UU) Nomor 16 Tahun 2016 tentang tentang Pengesahan Paris Agreement To The United Nations Framework Convention On Climate Change (Persetujuan Paris Atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim). Lalu, UU Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi dan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Baca juga: Perhutani Integrasikan Bisnis Proses Hingga Industri Kehutanan Secara Digital
"Dari situ kita mengetahui dunia industri kehutanan menuju multi-usaha kehutanan. Kita juga melihat sekarang ini semua kaitannya sudah kepada keberlanjutan," kata Indroyono.
Luas wilayah terdampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia mengalami penurunan hingga 78 persen dari tahun 2019 sampai 2021.
Baca juga: Cabut Ribuan Izin Usaha Tambang, Kehutanan, dan HGU Perkebunan, Jokowi: Untuk Kesejahteraan Rakyat
Tren penurunan juga terjadi pada kasus kebakaran lahan gambut dari tahun 2016 sampai 2021 sebesar 92 persen.
Berdasarkan hasil rekapitulasi monitoring data Sipongi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), wilayah yang mengalami penurunan itu meliputi enam provinsi masing-masing Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
Indroyono mengungkapkan, saat ini Indonesia sudah berhasil menurunkan kebakaran lahan hutan hingga 80 persen.
Baca juga: Perusahaan Brasil Ini Jual NFT untuk Melestarikan Hutan Amazon
Selain itu, Indonesia juga sudah berhasil menurunkan deforestasi sejak 10 tahun terakhir. Tahun lalu, angka deforestasi di Tanah Air hanya 100 ribu hektare.
Managing Director PT Triputra Agro Persada (TAP) Group Sutedjo Halim mengatakan, perusahaannya komitmen menjalankan bisnis secara berkelanjutan dengan benar serta bisa diuji dan diakui secara nasional maupun internasional.
Kata dia, TAP Group menekankan penyerapan karbon dari kawasan dengan nilai konservasi tinggi (high conservation value/HCV) dan kawasan stok karbon tinggi (high carbon stock/HCS).
TAP Group juga membangun biodiesel di Kalimantan Timur. "Dua pekan lalu kami mendapatkan anugerah penghargaan sebagai konservasi tertinggi 2022," kata Sutedjo.
Ia berharap, capaian baik berkaitan dengan keberlanjutan yang diperoleh perusahaannya, dapat dicontoh oleh perusahaan pengebun lainnya.