Kementerian PUPR dan Semen Indonesia Lakukan Pembinaan Jasa Konstruksi Ramah Lingkungan
konstruksi di Indonesia menjadi salah satu sektor penggerak ekonomi nasional terbesar dengan serapan tenaga kerja lebih dari 8 juta jiwa.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Semen Indonesia (SIG) dan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sinergi dalam penyelenggaraan pembinaan jasa konstruksi.
Hal ini dilakukan sebagai upaya penerapan prinsip konstruksi berkelanjutan untuk memitigasi dampak konstruksi terhadap lingkungan.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Yudha Mediawan mengatakan, sinergi ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kompetensi tenaga kerja konstruksi, meingkatkan pemahaman, serta mendorong optimalisasi penggunaan material semen ramah lingkungan dan produk turunannya.
Baca juga: Kementerian PUPR Kirim Surat ke BSN Minta Persetujuan Pemanfaatan FABA
"Kemudian meningkatkan peran pelaku usaha dalam penggunaan material semen ramah lingkungan dan produk turunannya," kata Yudha, Jumat (8/4/2022).
Adapun sinergi ini mencakup penyebarluasan informasi NSPK, pertukaran informasi terkait suplai dan demand material semen ramah lingkungan, serta fasilitasi program peningkatan kompetensi tenaga kerja.
Baca juga: Mudik Kembali Diizinkan, Menteri PUPR Minta Toilet Sementara di Rest Area Diperbanyak
Direktur Utama Semen Indonesia Donny Arsal mengatakan, konstruksi di Indonesia menjadi salah satu sektor penggerak ekonomi nasional terbesar dengan serapan tenaga kerja lebih dari 8 juta jiwa.
"Melalui semangat Go Beyond Next untuk mendukung kehidupan masa depan yang berkelanjutan, SIG telah mengembangkan produk ramah lingkungan," papar Donny.
Selain portofolio produk semen Non OPC untuk berbagai aplikasi yang dapat mereduksi emisi CO2 sebesar 8-44 persen, perseroan juga menyediakan berbagai solusi beton yang telah dikembangkan, seperti teknologi konstruksi DynaHome untuk percepatan pembangunan perumahan, SpeedCrete untuk solusi perbaikan perkerasan beton, dan lainnya.
Ia menjelaskan, melalui unit pengolahan limbah bernama Nathabumi, perseroan memanfaatkan limbah industrial maupun sampah perkotaan sebagai bahan baku, dan bahan bakar alternatif melalui metode co-processing.
Beberapa jenis limbah industri seperti fly ash, bottom ash, dan copper slag juga dapat digunakan sebagai alternatif bahan baku semen dan produk turunannya.
“Selain menyediakan material konstruksi yang ramah lingkungan, kami juga ingin terlibat dalam pemberdayaan tenaga kerja konstruksi di Indonesia terutama dalam hal prinsip dan tren konstruksi berkelanjutan, serta perkembangan teknologi semen ramah lingkungan dan produk turunannya," paparnya.