Menko Luhut Ingin Bawa Inovasi Padi Ratun R5 ke Lahan Food Estate Kalteng
Menurut Luhut, dengan menggunakan R5, tanaman padi bisa dipanen hingga 4-5 kali hanya dalam sekali tanam, tanpa perlu penanaman benih lagi.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mendukung langkah Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ITS), dalam mengupayakan hilirisasi hasil inovasi.
Salah satu inovasi yang tengah diupayakan hilirisasinya oleh IKA ITS adalah formula pembenahan tanah R5.
Menurut Luhut, dengan menggunakan R5, tanaman padi bisa dipanen hingga 4-5 kali hanya dalam sekali tanam, tanpa perlu penanaman benih lagi.
Baca juga: Hilirisasi Produk, Pupuk Indonesia Bangun Tiga Pabrik Baru
Hasilnya, lanjut Luhut, cukup menjanjikan.
“Saya mengundang IKA ITS untuk masuk ke dalam program food estate di Kalimantan Tengah, lewat inovasi Padi Ratun R5 ini,” ujar Menko Luhut dalam kegiatan Panen Padi Ratun R5 IKA ITS di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (8/4/2022).
“Kami ingin tahu, apakah R5 cocok untuk lahan food estate di Kalteng, yang tantangannya di sana saat ini, kelebihan air di tanahnya,” lanjutnya.
Ketua Umum IKA ITS Sutopo memaparkan tentang kehandalan dan capaian penggunaan R5 selama ujicoba dengan padi ratun, baik saat diujicobakan di Jawa Timur maupun di Karawang.
Baca juga: Lanjutkan Hilirisasi, Menperin: Kapasitas Produksi Pabrik Smelter di Gresik Naik 30 Persen
“R5 dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia, sehingga bisa menjadi komplementer,” ujar Sutopo.
Sutopo menerangkan bahwa, dengan menggunakan R5, akar tanaman lebih dalam masuk ke tanah, dan lebih banyak jumlahnya, sehingga tahan terhadap terpaan angin.
“Dengan menggunakan R5 juga meningkatkan produksi gabah daerah dan nasional dengan luas lahan yang sama, sehingga mendukung ketahanan pangan dan swasembada beras,” kata Sutopo.
Baca juga: Menperin Sebut Hilirisasi Industri Kunci Keberhasilan untuk Tingkatkan Daya Saing
Menurut Sutopo, melalui special purpose vehicle (SPV) yang telah dibentuk, nantinya IKA ITS akan melibatkan BUMN dan BUMDesa, dalam pendirian pabrik penghasil R5, di Jawa Timur dan Jawa Barat, khususnya di sentra-sentra produksi pangan.
“Langkah tersebut dalam rangka membangun industri dan scale up product, sehingga mampu menjadi bagian penting dari salah satu pilar pembangunan ekonomi berkelanjutan,” tuturnya.