Penjelasan Dirut Pertamina soal Stok BBM dan LPG hingga Layanan 220 Unit Motor Race untuk Pemudik
Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati memastikan ketersediaan seluruh produk bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji terpenuhi.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati memastikan ketersediaan seluruh produk bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji.
Menurutnya, stok produk BBM termasuk solar sudah lebih dari stok biasanya.
“Stok untuk seluruh produk baik BBM maupun LPG ini tersedia.”
"Jadi kalau kita Indonesia menetapkan toko koperasi selama ini ada 21 hari sebagai gambaran untuk solar itu hari ini stoknya 23 hari, jadi sebetulnya sudah lebih dari stok yang biasanya,” kata Nicke, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (9/4/2022).
Baca juga: Tagih Janji Jokowi, Senin BEM SI Demo Besar-besaran Tuntut soal Harga BBM, Minyak Goreng hingga IKN
Lebih lanjut, Nicke mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi adanya peningkatan permintaan BBM menjelang Lebaran.
“Bagaimana antisipasi terhadap peningkatan dari permintaan ketika Idulfitri, kita sama-sama mengetahui selama 2 tahun terakhir tidak ada mudik, dan tahun ini Pemerintah sudah memperbolehkan sehingga kita sudah antisipasi prediksi hari perhari,” ucapnya.
Untuk itu, Pertamina menambah fasilitas untuk meningkatkan layanan bagi seluruh pemudik.
Seperti, menyediakan 220 unit motor race guna membantu masyarakat yang kehabisan BBM di tengah jalan.
Nantinya, pemudik bisa menghubungi call center 135, kemudian share location, maka motor race akan menghampiri pemudik untuk mengisi BBM.
“Kita juga menambahkan fasilitas lain untuk mengurai kemacetan di jalan-jalan, kita mengerahkan 220 unit motor race yang kemudian bisa mengisi BBM nanti bapak ibu di tengah jalan kehabisan ke BBM, tinggal telepon ke call center 135 nanti motor ini akan mendatangi lokasi Bapak/Ibu untuk bisa mengisi BBM,” jelas Nicke.
Selain itu, Pertamina juga menambah mobile dispenser sebanyak 144 unit mobil TNI, akan dipasang di tempat yang tidak ada Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU).
“Jadi area-area yang tidak ada SPBU itu bisa dipasang di sana. Selain itu, ada SPBU temporary yang akan dipasang di jalan-jalan tertentu, itu infrastruktur yang kita siapkan,” ungkapnya.
Polri Tangkap 19 Tersangka Kasus Penyelewengan BBM
Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengungkapkan pihaknya telah menindak tegas terkait kasus penyelewengan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Ia mengatakan, total ada 19 orang yang ditetapkan sebagai tersangka.
Menurutnya, 19 orang yang telah ditetapkan tersangka berada di 6 daerah terpisah.
Pelaku juga telah dilakukan penangkapan oleh penyidik Polri.
"Kami sudah menangkap kurang lebih 19 tersangka di 6 wilayah," ucap Sigit di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Jumat (8/4/2022).
Sigit menambahkan, upaya penegakkan hukum tersebut terus dilakukan agar distribusi BBM bersubsidi tepat sasaran.
Apalagi, kebutuhan BBM bersubsidi saat ini tengah meningkat.
"Subsidi yang seharusnya diberikan kepada masyarakat yang memang perlu subsidi. Seperti yang sudah disampaikan seperti trasnportasi umum, kemudian UMKM, kemudian masyarakat-masyarakat yang perlu disubsidi pedagang kaki lima, dan sebagainya," jelasnya.
Baca juga: Polresta Bandar Lampung Tangkap 3 Penimbun BBM Jenis Solar
Sebelumnya, Kapolri memastikan apakah terjadi kelangkaan BBM khususnya solar bersubsidi.
Dari pengecekan itu, kata Kapolrim secara umum kebutuhan bakar minyak khususnya solar semuanya dalam batas terpenuhi.
“Tentunya istilah kelangkaan ini, kita melihat satu hal yang kita dalami, di satu sisi kebutuhan terhadap solar industri mengalami penurunan, di sisi lain terjadi peningkatan terhadap solar bersubsidi.”
Menurutnya, terjadinya perang antara Ukraina dan Rusia berdampak terhadap berkurangnya ketersediaan minyak dunia dan gas dunia.
Sehingga berdampak ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Igman Ibrahim, Kompas.tv/Ninuk Cucu Suwanti)
Simak berita lainnya terkait BBM