Jika Harga Pertalite Naik Tak Akan Berdampak Besar Pada Bisnis Taksi Bluebird
potensi kenaikan harga Pertalite tidak akan berdampak signifikan pada bisnis transportasi taksi Bluebird.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Direktur PT Blue Bird Tbk (BIRD) Adrianto Djokosoetono menilai potensi kenaikan harga Pertalite tidak akan berdampak signifikan pada bisnis transportasi taksinya.
Menurutnya, komponen biaya bahan bakar minyak (BBM) di armada taksi tidak signifikan.
"BBM itu dalam biaya Blue Bird sekira 20 persen hingga 22 persen, jika ada kenaikan (Pertalite) tidak berdampak keseluruhan," ujarnya di acara Chief Editor Gathering di kawasa Sudirman, Senin (11/4/2022).
Pihaknya belum menghitung kemungkinan kenaikan tarif argo taksi Bluebird jika terjadi kenaikan harga Pertalite. Menurutnya, tarif argo di taksinya terakhir kali naik pada 2019.
Adrianto lebih mengkhawatirkan dampak kenaikan harga BBM Pertalite terhadap komponen lainnya, termasuk upah minimum provinsi (UMP) yang ikut berpotensi naik.
Baca juga: 50 Tahun Perjalanan Bluebird, dari Awalnya Taksi Gelap Hingga Punya Ribuan Armada
"Ke UMP dan sparepart, dampaknya kita harap tidak ada kenaikan. Sebab, yang kita pelajari sebelumnya adalah pola pikir pandemi ini mempercepat bisnis logistik lebih maju," katanya.
Dia memperkirakan, permintaan terhadap armada taksi akan berangsur pulih tahun ini karena kasus Covid-19 berangsur turun.
Baca juga: Bluebird Kini Sediakan Opsi Pembayaran Digital Lewat ShopeePay
"Pemulihan penumpang akan signifikan tahun ini. Waktu di 2021 belum terlihat karena baru kuartal IV mobilitas menuju normal," ujarnya.