Ekonomi Digital RI Tertinggi di Asia Tenggara, Airlangga: Bisa Tembus 146 Miliar Dolar AS di 2025
Ekonomi digital di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara, nilai ekonominya di tahun 2021 tercatat sekitar 70 miliar dolar AS
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pengembangan ekonomi digital menjadi salah satu strategi utama transformasi ekonomi Indonesia dan ditujukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
Pengembangan ekonomi digital ini juga didorong oleh adanya pergeseran perilaku masyarakat yang cenderung menggunakan platform digital di berbagai sektor.
Tren positif perkembangan ekonomi digital juga sejalan dengan perkembangan investasi.
Baca juga: Aksi Ambil Untung Tekan Saham GOTO ke Zona Merah
Berdasarkan hasil studi Google, Temasek, Bain & Company (2021) menunjukan bahwa nilai investasi ekonomi digital Indonesia sepanjang kuartal I 2021 sebesar 4,7 miliar dolar AS dan telah melampaui nilai tertinggi selama empat tahun terakhir.
Capaian tersebut menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi terpopuler di Asia Tenggara, melampaui Singapura.
Selain investasi, Indonesia juga memiliki berbagai potensi yang dapat memperkuat peluang akselerasi perkembangan ekonomi digital.
Baca juga: Saham GOTO Naik 13 Persen di Perdagangan Perdana, Simak Rekomendasi Analis
Pada tahun 2021 nilai transaksi e-commerce Indonesia berhasil mencapai Rp 401,25 triliun, dengan volume transaksi sebesar 1,73 miliar.
“Ekonomi digital di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara, nilai ekonominya di tahun 2021 tercatat sekitar 70 miliar dolar AS, dan diperkirakan mampu mencapai 146 miliar dolar AS pada tahun 2025,” ucap Airlangga Hartarto dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Selasa (12/4/2022).
Terkait ekonomi digital di Indonesia, Menko Airlangga juga mengapresiasi penawaran umum perdana saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk di Bursa Efek Indonesia.
Sebagai informasi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk merupakan perusahaan ke-15 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2022, perusahaan dengan kode saham GOTO ini bergerak di bidang usaha penyedia platform digital yang mengintegrasikan on-demand services, secara langsung maupun tidak langsung melalui entitas-entitas di dalam Perusahaan.
Adapun jumlah saham yang dicatatkan yaitu sebesar lebih dari 1 triliun saham dengan harga perdana Rp338,00 per saham.
GoTo sebagai salah satu startup Indonesia, telah tumbuh menjadi decacorn pertama Indonesia.
Baca juga: Usai Menguat, Saham GOTO Diprediksi Bergerak Mendatar Pekan Ini
Initial Public Offering (IPO) merupakan langkah awal yang baik bagi GoTo untuk meningkatkan kontribusi dan melanjutkan transformasi menjadi perusahaan teknologi terdepan yang mampu bersaing dengan perusahaan raksasa teknologi asing.
“Dengan adanya IPO GoTo diharapkan lebih banyak investor terpengaruh dengan perkembangan industri digital Indonesia, sehingga menarik investasi masuk ke perusahaan-perusahaan rintisan Indonesia,” papar Airlangga.
“IPO GoTo juga diharapkan dapat mendorong lebih banyak investor ritel baru, terutama di kalangan anak muda untuk berinvestasi di pasar modal dan menjadi bagian dari pertumbuhan pesat industri digital,” pungkasnya.