Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Lockdown di China Picu Anjloknya Harga Minyak Dunia

Harga minyak mentah dunia pada perdagangan Senin (11/4/2022) terpantau anjlok sebesar 4 persen.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
zoom-in Lockdown di China Picu Anjloknya Harga Minyak Dunia
http://www.btmagazine.nl
Harga Minyak Dunia 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Harga minyak mentah dunia pada perdagangan Senin (11/4/2022) terpantau anjlok sebesar 4 persen. Penurunan tersebut kemungkinan besar dipicu adanya peningkatan kasus positif Covid – 19 di China sejak sepekan lalu.

Makin memburuknya kondisi Covid di China telah mendorong adanya kekhawatiran akan turunnya permintaan minyak mentah dari negara tersebut. Hal inilah yang kemudian membuat harga minyak mentah dunia terus mengalami pelemahan.

Baca juga: China Lockdown, Seberapa Parah Dampaknya Terhadap Ekonomi Dunia?

Sebagai informasi, kehadiran China dalam perdagangan minyak menjadi penting lantaran negeri tirai bambu ini merupakan importir minyak terbesar dunia.

Bahkan meningkatnya konsumsi minyak di negara tersebut telah membuat lembaga penelitian migas, China National Petroleum Corp (CNPC) memprediksi jika konsumsi minyak akan tembus hingga 780 juta ton per tahun pada 2030 mendatang.

Namun karena adanya lockdown atau penguncian di beberapa wilayah seperti Shanghai yang merupakan pusat keuangan China, telah menangguhkan aktivitas jual beli minyak mentah di negara tersebut. Tepantau hingga saat ini permintaan minyak di China menurun drastis sebanyak 1,2 sampai 1,3 juta barel minyak per hari (BOPD).

Baca juga: Shanghai Perpanjang Lockdown, Warga Kesulitan Dapatkan Makanan dan Air

Hal inipun menjadi pukulan berat bagi para pedagang minyak dunia. Melansir data Reuters kini harga minyak mentah jenis Brent terkoreksi sebesar 1,97 persen menjadi berada di level 100.42 dolar AS per barel. Sama halnya dengan Brent, harga minyak jenis light sweet atau WTI juga terpantau merosot sebesar 1,75 persen menjadi seharga 96.43 dolar AS per barel.

Berita Rekomendasi

Penuruan daya beli hingga memicu merosotnya harga minyak dunia tak hanya meresahkan para trader minyak dunia namun juga menyebabkan kekhawatiran pada AS, terlebih Joe Biden kini tengah berupaya melepaskan 1 juta barel cadangan minyak nasionalnya untuk meningkatkan ekspor dunia, akibat absennya minyak Rusia dari perdagangan global.

Jika nantinya AS gagal menjual komoditas minyaknya ke China tentunya hal ini makin menggerus harga minyak dunia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas