Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rekayasa Lalu Lintas di Jalan Tol Cikampek Akan Diberlakukan Selama Beberapa Hari ke Depan

Jalur tol dari Jakarta ke arah Cikampek hingga Semarang menjadi titik utama yang diprediksi akan terjadi kepadatan pada masa mudik Lebaran nanti.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Rekayasa Lalu Lintas di Jalan Tol Cikampek Akan Diberlakukan Selama Beberapa Hari ke Depan
ist
Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat melakukan pengecekan sejumlah titik di Tol Jakarta-Cikampek, Jumat (15/4/2022) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumad mengecek kegiatan simulasi penerapan rekayasa lalu lintas di jalan tol arah Cikampek, Jumat (15/4/2022).

Jalur tol dari Jakarta ke arah Cikampek hingga Semarang menjadi titik utama yang diprediksi akan terjadi kepadatan pada masa mudik Lebaran nanti.

Simulasi rekayasa lalu intas ini dilakukan sebagai ujicoba, untuk mengetahui mana yang paling efektif menekan kemacetan dengan rasio perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas jalan (VC Ratio) yang terkecil.

“Beberapa hari ini akan dilakukan simulasi penerapan rekayasa lalu lintas, yang nantinya bisa menjadi rekomendasi yang terukur dalam pengambilan keputusan,” ujar Menhub.

Dia mengatakan, diskresi rekayasa lalu lintas di lapangan akan ditetapkan oleh Korlantas Polri. Adapun Menhub menyebut sejumlah rekayasa lalu lintas yang akan disiapkan diantaranya yaitu: Contra flow, One Way dan Ganjil Genap.

Baca juga: Cek Rest Area KM 57, Menhub Minta Tambah Fasilitas Toilet untuk Pemudik

Menhub menjelaskan saat ini sedang mendiskusikan mulai kapan rekayasa lalu lintas ini akan diberlakukan.

“Mulainya bisa di tanggal 28 April 2022 atau juga bisa lebih awal di tanggal 25 April 2022. Hasil dari simulasi ini akan segera dilaporkan dan direkomendasikan kepada Presiden,” ujarnya.

Baca juga: Kebijakan One Way Tidak Cukup Atasi Kepadatan Lalu Lintas di Mudik Lebaran

BERITA REKOMENDASI

Sektor darat menjadi yang paling krusial untuk ditangani. Sekitar 47 persen dari 85,5 juta orang yang diprediksi akan melakukan mudik akan menggunakan jalur darat, baik kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) maupun angkutan darat (bus, angkutan penyebrangan, dan lain-lain).

Jumlah pemudik pada tahun ini meningkat sekitar 45 persen dibanding mudik tahun 2019 sebelum pandemi.

Sedangkan, dua titik yang perlu dilakukan antisipasi khusus adalah jalur Bekasi-Semarang dan penyeberangan Merak Bakauheni.

Baca juga: Berikut Ini Jadwal Aturan Ganjil Genap di Jalan Tol Saat Periode Mudik Lebaran

Pada mudik tahun ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan tidak akan dilakukan penyekatan dan putar balik dan pengendalian di lapangan dilakukan secara humanis dan persuasif.

Sejumlah area yang diprediksi akan terjadi perlambatan atau kemacetan adalah pintu masuk tol, rest area, pom bensin, dan tempat-tempat lainnya.

Sejumlah titik yang diprediksi terjadi kepadatan adalah Jalur tol Tangerang-Merak Km 26, Jalur Tol arah Cikampek Km 48-60, KM 31-37, Km 70-72, dan untuk arus balik di Km 54.

Selain meninjau simulasi rekayasa lalu lintas, Menhub juga melakukan peninjauan di sejumlah rest area di km 19, km 57 dan km 62B arah Jakarta, mengecek kesiapan BBM dan motorist dari PT Pertamina yang akan menyalurkan BBM ke mobil para pemudik jika terjadi kemacetan di jalan tol, serta memberikan bantuan sembako kepada petugas kebersihan, petugas pompa bensin, dan petugas lainnya yang berada di rest area.

Turut hadir dalam peninjauan, Kakorlantas Polri Irjen Pol. Firman Santhyabudi, Sesmenko PMK Satya Sanaugraha, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Dirut Jasa Marga Subakti Syukur, Dirut Jasa Raharja Rivan Ahmad Purwantono dan Sekretaris BPJT Triono Junoasmono. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas