Jumlah Penumpang Pesawat di 20 Bandara Angkasa Pura II Meningkat 65,6 Persen Pada Q1 2022
PT Angkasa Pura II (Persero) mencatat adanya peningkatan jumlah penumpang di 20 bandara yang dikelola pada kuartal satu atau Q1 2022 sebesar 65,6 %
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) mencatat adanya peningkatan jumlah penumpang di 20 bandara yang dikelola pada kuartal satu atau Q1 2022 sebesar 65,6 persen dibandingkan dengan kuartal satu 2021.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyebutkan, pada kuartal satu 2022 ada peningkatan jumlah penumpang dari 7,07 juta orang menjadi 11,71 juta orang.
“Kemudian untuk pergerakan pesawat juga mengalami peningkatan dari yang sebelumnya 95 ribu pesawat pada kuartal satu 2021 menjadi 106 ribu pergerakan pada kuartal satu 2022,” ucap Awaluddin, Selasa (19/4/2022).
Baca juga: 170 Ribu Orang Diprediksi Bakal Mudik dengan Pesawat pada 30 April 2022
Awaluddin juga menjelaskan, revenue perusahaan pun mengalami peningkatan dari kuartal satu 2021 yang hanya Rp 1,32 triliun menjadi Rp 1,57 triliun pada kuartal satu 2022.
“Peningkatan revenue, pergerakan penumpang dan pergerakan pesawat melebihi target yang kita tentukan,” ucap Awaluddin.
Angkasa Pura II, lanjut Awaluddin, memiliki target revenue pada kuartal satu 2020 yaitu Rp 1,53 triliun dan ternyata melebihi target menjadi Rp 1,57 triliun pada kuartal satu 2022.
Sementara itu target pergerakan penumpang Angkasa Pura II pada kuartal satu 2021 yaitu 8,96 juta orang dan ternyata melebihi target menjadi 11,71 juta orang dikuartal satu 2022.
Baca juga: Kemenhub Izinkan Maskapai Penerbangan Lakukan Penyesuaian Biaya Akibat Kenaikan Harga Avtur Dunia
Kemudian untuk target pergerakan pesawat pada kuartal satu 2021 sebesar 104 ribu pergerakan, dan pada kuartal satu 2022 menjadi 106 ribu pergerakan.
Selajutnya untuk expense perusahaan pada kuartal satu 2021 mencapai Rp 1,81 triliun."Tetapi, pada kuartal satu 2022 jumlah pengeluaran perusahaan menurun menjadi Rp 1,77 triliun," ucap Awaluddin.