PTPN III Siap Melantai di Bursa Akhir Tahun Ini
PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) akan melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) akhir tahun ini.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Holding BUMN Perkebunan PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) akan melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) akhir tahun ini.
"Akhir tahun ini mudah-mudahan kalau tidak ada aral melintang, kami bisa IPO," kata Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani di Jakarta, Selasa (20/4/2022) malam.
Menurutnya, langkah perseroan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah dipersiapkan secara rapih, dan bahkan mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Mungkin dua minggu lalu saat rapat pimpinan dipimpin Presiden dan Presiden (Jokowi) berikan dukungan untuk ini. Tentu ada langkah berikutnya, spin off dari asetnya, atau Peraturan Pemerintah atau Perpresnya," papar Ghani.
Baca juga: PTPN III Ekspor Teh Rp 7,11 Miliar ke Starbucks
Adapun persiapan yang telah dijalankan dan akan dilakukan perseroan, kata Ghani, mempersiapkan aspek legal, menunjuk konsultan dan melakukan road show ke luar negeri dalam menjaring investor asing.
Baca juga: Kampanye Negatif Sawit RI Tidak Menghambat Investor Asing Beli Saham Perkebunan
"Kalau dalam tata kelola, dalam akuntabilita maka kaitannya transparansi, IPO ini menjadi program Kementerian BUMN karena harapannya seluruh BUMN IPO, maka banyak yang mengawasi, OJK maupun investor," paparnya.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember yang telah diaudit, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) telah menorehkan sejarah atas capaian kinerja keuangannya yang baik.
Baca juga: BEI: IPO GoTo Bisa Tarik Perusahaan Teknologi Lain untuk Melantai di Bursa
Holding perkebunan mampu membukukan laba konsolidasi sebesar Rp4,64 triliun pada 2021.
Pencapaian tersebut meningkat Rp5,73 triliun atau sekitar 500 persen dibandingkan laba perusahaan pada 2020. Saat itu, PTPN Group masih mengalami kerugian sebesar Rp1,14 triliun.
Capaian laba bersih konsolidasian tersebut berasal dari penjualan sebesar Rp53,57 triliun naik 32 persen di atas pencapaian 2020.