PLN Bangun Dua Infrastruktur Ketenagalistrikan Sokong KEK Tanjung Lesung
Dua proyek Gardu Induk (GI) 150 kV Tanjung Lesung dan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Tanjung Lesung – Menes.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (PLN UIP JBB) melakukan pembangunan dua infrastruktur ketenagalistrikan untuk menyokong pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Tanjung Lesung.
Dua proyek Gardu Induk (GI) 150 kV Tanjung Lesung dan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Tanjung Lesung – Menes.
General Manager PLN UIP JBB Octavianus Padudung mengatakan program peningkatan rasio elektrifikasi dan program Pemerintah dalam pembangunan KEK secara signifikan mempengaruhi peningkatan kebutuhan listrik.
Baca juga: PLN Peringati Hari Kartini, Pegawai Perempuan Tak Segan Turun ke Site Proyek
“PLN berkomitmen untuk mengoptimalkan pasokan listrik melalui pembangunan kedua infrastruktur ketenagalistrikan ini,” kata Padudung kepada wartawan, Jumat (22/4/2022).
Pembangunan tersebut dilaksanakan berdasarkan perizinan yang sudah didapatkan.
Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini telah mendapatkan rekomendasi dari Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Pemerintah Kabupaten Pandeglang.
Baca juga: Mudik Lebaran, Kini Penambahan Pengaturan Perjalanan Bagi PPDN dan PPLN
“Kami juga telah mengantongi Rekomendasi Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan – Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL – UPL) serta Izin Lingkungan untuk pembangunan GI 150 kV Tanjung Lesung, Ext. GI 150 kV Menes dan SUTT 150 kV Tanjung Lesung – Menes sejak tahun 2018,” ujar Padudung.
Padudung menjelaskan bahwa saat ini pembangunan proyek GI 150 kV Tanjung Lesung telah selesai dan direncanakan akan beroperasi di bulan Maret 2023, sedangkan untuk SUTT 150 kV Tanjung Lesung - Menes telah memasuki proses konstruksi.
“Progres pembangunan SUTT 150 kV Tanjung Lesung – Menes saat ini telah mencapai 32,6 persen. Memiliki nilai investasi sebesar 87,6 miliar rupiah, proyek ini akan membangun 101 tapak tower, dimana 34 tower telah rampung, sedangkan sisanya dalam proses pembebasan lahan maupun proses konstruksi,” tambah Padudung.
Baca juga: PLN: Transisi Energi Perlu Waktu Sampai 40 Tahun
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) merupakan bagian dari Nawacita Pemerintah Indonesia.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus, Tanjung Lesung merupakan salah satu dari KEK yang perlu dibangun.
Untuk itu KEK Tanjung Lesung perlu mendapatkan dukungan kebutuhan listrik yang optimal.
“Hal inilah mengapa pembangunan proyek GI 150 kV Tanjung Lesung dan SUTT 150 kV Tanjung Lesung – Menes menjadi penting, karena akan mendukung KEK yang berimplikasi positif pada peningkatan ekonomi,” jelas Padudung.
Selain berfungsi untuk menopang pembangunan KEK di Tanjung Lesung, pembangunan dua infrastruktur ketenagalistrikan ini juga akan mendukung pembangunan PLTB 200 MW Banten pasca diratifikasinya kerjasama dengan French Development Agency (AFD-Agence Française de Développement) pada 16 Maret 2022 lalu.
Pembangunan PLTB Banten ini akan mendukung pencapaian target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen di tahun 2025, pemenuhan Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia pada 2030 serta net zero emissions di tahun 2060.