Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pedagang Pasar: Harga Daging Masih Tinggi Rp 140 Ribu, Katanya Sudah Impor?

Rata-rata harga daging sapi secara nasional saat ini sudah menyentuh Rp 142 ribu sampai Rp 143 ribu per kilogram.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pedagang Pasar: Harga Daging Masih Tinggi Rp 140 Ribu, Katanya Sudah Impor?
Warta Kota/Henry Lopulalan
Pedagang menghabiskan stok daging sapi yang tersimpan kerena akan mogok berjualan rencananya selama seminggu di pasar Proyek Senen, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (27/2/2022). Para pedagang daging menilai kenaikan harga seminggu bisa terjadi 3 kali di nilai tidak wajar dan memberatkan kosumen. Mereka meminta pemerintah menstabilkan harga sapi potong hingga harga jual menjadi normal. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) menyatakan, rata-rata harga daging sapi sekarang itu memang stagnan di Rp 140 ribu per kilogram lebih.

Sekretaris Jenderal DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan mengatakan, rata-rata harga daging sapi secara nasional saat ini sudah menyentuh Rp 142 ribu sampai Rp 143 ribu per kilogram.

"Melihat pasokan yang dilakukan Bulog saat ditugaskan impor 220 ribu ton itu ternyata terbukti tidak mampu menekan harga daging di pasaran. Karena itu, harganya masih cukup tinggi," ujarnya melalui pesan suara kepada Tribunnews.com, Senin (25/4/2022).

Sementara di pasar, terbagi dua segmen yakni untuk masyarakat menengah ke atas dan menengah ke bawah, yang sama-sama belanja kebutuhan pokok daging.

Baca juga: Tidak Cuma Daging Sapi, Harga Telur Juga Naik Jelang Lebaran

"Jadi kalau masyarakat menengah ke atas mampu beli 1 kilogram daging, masyarakat menengah ke bawah belinya setengah kilogram atau bahkan seperempat kilogram," kata Reynaldi.

Baca juga: Jaga Pasokan Komoditas Daging, Pemerintah Datangkan Ribuan Sapi dari Australia

Adapun, dia menambahkan, di pasar itu tetap ada proses tawar-menawar serta ada interaksi antara pedagang dan pembeli hingga terjadi kesepakatan.

BERITA REKOMENDASI

"Kemudian untuk konsumen beralih sangat memungkinkan karena daging ini ada penggantinya, ada ikan, udang, dan lainnya," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas