Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Punya Fundamental Kuat, Analis Sebut Saham PGAS Berpeluang Masuk Indeks MSCI

Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk dinilai menjadi salah satu saham di Bursa Efek Indonesia yang berpeluang untuk masuk kembali dalam Indeks MSCI

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Punya Fundamental Kuat, Analis Sebut Saham PGAS Berpeluang Masuk Indeks MSCI
dok PGN
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus melaksanakan berbagai proyek strategis untuk menjaga keberlanjutan utilisasi energi domestik. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dinilai menjadi salah satu saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berpeluang untuk masuk kembali dalam Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI).

Membaiknya fundamental bisnis PGAS dan potensi bisnis energi yang diperkirakan akan terus membesar pasca pandemi menjadi faktor yang akan memperkuat posisi PGAS sebagai kandidat saham di indeks MSCI.

Indeks MSCI dilakukan evaluasi setiap 6 bulan sekali. Pada Mei depan dan berlaku efektif per 1 Juni 2022, indeks saham yang eksis sejak tahun 1968 dan merepresentasikan bursa saham negara tertentu ini akan punya susunan baru.

Baca juga: Bulan Depan Mitratel Bagikan Cuan Rp 966,7 Miliar ke Pemegang Saham

Beberapa saham diketahui menjadi kandidat untuk masuk Indeks MSCI Juni nanti. Selain PGAS ada PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Berkah Beton Sedaya Tbk (BEBS).

Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, M Nafan Aji Gusta, mengatakan peluang PGAS untuk masuk indeks MSCI cukup terbuka mengingat sejumlah indikator fundamental yang terus membaik. Apalagi PGAS sendiri pernah menjadi bagian dari indeks MSCI.

Sepanjang tahun 2021, PGAS berhasil membalikkan kondisi dari rugi tahun 2020 sebesar US$ 264,77 juta menjadi membukukan laba bersih sebesar USD303,8 juta.

Berita Rekomendasi

Dari sisi topline, Perseroan juga mencatatkan kinerja positif dengan meraih pendapatan sebesar USD3,04 miliar pada 2021. Naik dibandingkan USD 2,85 miliar pada 2020.

Volume distribusi gas periode 2021 meningkat menjadi sebesar 871 british thermal unit per day (BBTUD) dari periode 2020 sebesar 828 BBTUD. Sementara volume transmisi PGN tercatat mengalirkan gas sebanyak 1.352 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).

Volume lifting minyak gas adalah 24.086 barrel oil equivalent per day (BOEPD) dengan harga rata-rata Indonesian Crude Price (ICP) sebesar US$ 68,8 per barel.

”Jika PGAS masuk kembali ke MSCI hal itu mencerminkan kemampuan manajemen dalam mengelola bisnis dan juga keberhasilan perusahaan menjalankan Good Corporate Governance (GCG). Faktor perbaikan dan peningkatan fundamental, topline, dan bottomline PGAS sangat berpengaruh dalam penilaian indeks,” ungkap Nafan, Selasa (26/4/2022).

Baca juga: Pemegang Saham Restui MTEL Bagi Dividen Rp 966 Miliar 

Saham PGAS saat ini ditransaksikan di level Rp 1.350 - 1.450 per saham. Kinerja sahamnya tergolong atraktif, sejalan dengan membaiknya kinerja Perseroan dan prospek positif pemulihan ekonomi nasional dan global.


Nafan melihat PGAS sedang melakukan ekspansi bisnis, khususnya dalam pengembangan infrastruktur gas bumi ke berbagai sektor pelanggan. Pulihnya ekonomi setelah pandemi Covid-19 mulai terkendali tentunya akan mendorong konsumsi energi kembali meninggi.

Beberapa bisnis baru PGAS seperti operasionalisasi jaringan migas dari blok Rokan ke Dumai juga dapat menjadi katalis positif bagi kinerja PGN di tahun 2022.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas