Cegah Kelaparan di Uni Eropa, Ukraina Bertekad Kirimkan Puluhan Ribu Ton Jagung
Sebanyak 71.000 ton jagung asal Ukraina dikabarkan mulai diekspor ke beberapa negara tetangga yang ada di Eropa melalui Pelabuhan Constanta
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BUCHAREST – Sebanyak 71.000 ton jagung asal Ukraina dikabarkan mulai diekspor ke beberapa negara tetangga yang ada di Eropa melalui Pelabuhan Constanta, Laut Hitam Rumania, pada Kamis (28/4/2022).
Kegiatan ekspor ini jadi yang pertama dilakukan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, sejak Rusia menginvasi negaranya pada akhir Februari lalu.
Aktivitas ekspor tersebut diketahui setelah presiden Comvex Viorel, Panait melaporkan kepada Reuters bahwa kapal Unity N asal Ukraina yang mengangkut puluhan ton bahan pangan, telah meninggalkan pelabuhan Constanta setelah mengantarkan kargo berisi bahan pangan ke Comvex Viorel.
Baca juga: Rakyat Lebanon Terancam Kelaparan Akibat Perang di Ukraina
"Ini adalah kapal panamax pertama dengan jagung Ukraina yang meninggalkan pelabuhan," Jelas Panait.
Meski saat ini akses pelabuhan laut Ukraina tengah diblokir, hingga membuat terjadinya penangguhan ekspor besar–besaran terhadap semua komoditas pangan Ukraina, termasuk biji-bijian dan gandum. Namun hal tersebut tak mengurungkan niatan pemerintah Ukraina untuk terus memasok kebutuhan biji-bijian ke kawasan Eropa, mengingat Ukraina merupakan salah satu keranjang pangan terbesar keempat di UE.
Baca juga: Kekeringan, Kondisi Afrika Makin Parah, Jutaan Anak Terancam Kelaparan
"Mendukung ekspor biji-bijian Ukraina berarti mencegah gelombang kelaparan global yang dipicu oleh pemblokiran pelabuhan Ukraina," kata Panait.
Pemblokiran akses inilah yang kemudian membuat pemerintah Ukraina beralih menggunakan pelabuhan Constanta asal Rumania, untuk melangsungkan kegiatan jual beli biji-bijian demi membantu mengamankan pasokan pangan UE.
Meski baru pertama kali dilakukan Ukraina, namun Ukraina sejauh ini sudah mengirimkan sekitar 80.000 ton komoditas biji-bijian ke Constanta, sementara 80.000 lainnya kini masih dalam perjalanan.
Mendengar kabar baik tersebut lantas membuat pemerintah Rumania berinisiatif untuk merehabilitasi beberapa jalur kereta api yang menghubungkan pelabuhan ke perbatasan Ukraina.
"Infrastruktur di sekitar pelabuhan merupakan masalah bagi semua kegiatan ekonomi di Rumania akses yang lambat menimbulkan biaya tambahan dalam industri ini," ujarnya perwakilan Rumania.
Dengan adanya renovasi jalur tersebut, diharapkan dapat memudahkan pemerintah Ukraina maupun Rumania dalam melangsungkan kegiatan ekspor biji-bijiannya.